Showing posts with label Guru Penggerak. Show all posts
Showing posts with label Guru Penggerak. Show all posts

Sunday, November 17, 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Mewujudkan Perubahan Positif Melalui Program Berdampak: 

"Sebuah Refleksi Calon Guru Penggerak di Akhir Pembelajaran"

CGP Angkatan 11 Kota Padang bersama Pengajar Praktik

Saya adalah seorang guru kelas 6 SD yang diamanahkan menjadi Calon Guru Penggerak (CGP). Perjalanan pembelajaran sebagai seorang Calon Guru Penggerak melalui berbagai modul telah memberikan perspektif mendalam tentang bagaimana menciptakan perubahan positif di sekolah. Meskipun menghadapi tantangan karakteristik siswa yang cenderung negatif, kesiapan belajar siswa yang beragam, dan kondisi kedisiplinan rekan guru yang perlu ditingkatkan, saya menemukan benang merah dari semua pembelajaran yang telah dilalui.

Refleksi Filosofis Ki Hajar Dewantara mengajarkan saya bahwa pendidikan bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa. Pendiidkan merupakan pembentukan karakter dan kemandirian siswa. Prinsip "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani" menjadi landasan saya dalam mengimplementasikan program-program transformatif di kelas 6. Nilai-nilai Guru Penggerak, yaitu: berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif akan menjadi kompas dalam setiap pengambilan keputusan saya di kelas dan sekolah.

Dalam menghadapi tantangan karakteristik siswa yang dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat tempat tinggal, pembelajaran Sosial dan Emosional menjadi kunci penting. Program "Sarapan Pagi Bersama" dan "Gerakan Makan Buah" tidak hanya menjawab kebutuhan fisik siswa, tetapi juga membangun keterampilan sosial dan emosional melalui interaksi positif. Program ini lahir dari pemahaman bahwa pemenuhan kebutuhan dasar siswa adalah prasyarat untuk pembelajaran yang efektif dan aktif.

Gerakan Sarapan Pagi Bersama dan Gerakan Makan Buah Bersama

Implementasi "Pemilihan Ketua Kelas Berbasis Pemilihan Umum" merupakan manifestasi dari pembelajaran tentang Kepemimpinan Murid dan Budaya Positif di Kelas. Program ini memberikan pengalaman demokrasi secara langsung, membangun kepercayaan diri, dan melatih tanggung jawab. Hal ini sejalan dengan visi Guru Penggerak untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.

                                  

Calon Ketua Kelas pada Pemilihan Ketua Kelas VI.B

“Gerakan Menghafal 1 Juz" dan "Gerakan Sholat Duha" muncul sebagai respons terhadap kebutuhan spiritual siswa, yang merupakan bagian dari pembelajaran holistik. Program ini tidak hanya memperkuat aspek religius tetapi juga membangun kedisiplinan dan karakter positif siswa. Kesuksesan program-program ini tidak terlepas dari kolaborasi aktif dengan komite kelas dan perwujudan prinsip pelibatan stakeholder dalam pengembangan sekolah.

Sholat Duha Siswa Kelas VI.B

Sebagai pemimpin pembelajaran, saya menyadari bahwa program yang berdampak positif harus direncanakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan menjadi fundamental dalam setiap program. Data dan bukti menjadi dasar evaluasi dan pengembangan program. Hal ini sejalan dengan prinsip kepemimpinan berbasis data dan aset yang diajarkan dalam modul.

Melalui pendekatan coaching dan supervisi akademik, saya berupaya menggerakkan rekan-rekan guru untuk bersama-sama menciptakan perubahan. Meskipun menghadapi tantangan kedisiplinan guru yang rendah, kami mulai membangun komunitas belajar guru yang rutin bertemu setiap minggu. Dalam pertemuan ini, kami saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Pendekatan kolaboratif dan reflektif terbukti efektif dalam membangun kesadaran dan komitmen bersama. Para guru mulai terbiasa saling mengamati pembelajaran (peer teaching), memberikan masukan yang membangun, dan belajar dari praktik baik rekan sejawat. Semangat kerja sama ini perlahan mengubah budaya individualisme menjadi budaya kolaboratif di sekolah. Saya juga mulai membangun jejaring dengan komunitas guru di sekolah lain untuk memperluas wawasan dan berbagi praktik baik dalam mengajar.

Program-program yang telah berjalan merupakan hasil sintesis dari berbagai pembelajaran dalam modul Program Guru Penggerak. Keberhasilan program tidak diukur semata dari pelaksanaannya, tetapi dari dampak positif yang dirasakan siswa, baik dalam aspek akademik, sosial, emosional, maupun spiritual.

Ke depan, sebagai seorang Guru Penggerak, saya akan terus belajar.  Saya akan terus memperbaiki setiap program yang dijalankan. Semua program akan dibuat dengan mengutamakan kepentingan murid sebagai fokus utama. Saya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan rekan-rekan guru di sekolah dalam menjalankan setiap program. Komunikasi yang baik dengan kepala sekolah dan pengawas akan terus dijaga untuk mendapatkan dukungan dan arahan. Kerja sama dengan orang tua dan komite kelas akan terus diperkuat untuk memastikan program berjalan dengan baik. Setiap langkah yang diambil akan selalu berpegang pada nilai-nilai kebaikan. Saya percaya perubahan pendidikan yang baik dimulai dari kelas, tempat di mana setiap anak bisa berkembang sesuai kemampuannya.

 

Monday, October 7, 2024

CGP MEMAINKAN PERAN COACH DALAM PENDIDIKAN MODERN

 

MEMIMPIN PERUBAHAN: PERAN COACH DALAM PENDIDIKAN MODERN

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3

Sebagai Calon Guru Penggerak, saya dihadapkan pada tantangan untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga memimpin perubahan dalam pendidikan kekinian. Modul 2 dalam program Guru Penggerak membuka mata dan fikiran saya terhadap berbagai aspek penting dalam mencapai tujuan ini. Saya akan menguraikan lewat tulisan ini hasil penjelajahan tentang bagaimana peran coaching dapat menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berdampak.


Modul Ajar Berdiferensiasi Terintegrasi Kompetensi Sosial Emosional (KSE)

Menghubungkan Poin Of View Modul 2: Dari Diferensiasi hingga Coaching

Perjalanan saya dimulai dengan memahami pentingnya pembelajaran berdiferensiasi. Saya belajar bahwa setiap murid adalah unik, dengan kebutuhan dan potensi yang berbeda. Lantas, bagaimana saya dapat memastikan bahwa setiap anak mendapatkan apa yang mereka butuhkan?

Jawabannya terletak pada keterampilan coaching. Sebagai coach, saya tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing dan memfasilitasi pertumbuhan pengetahuan dan keterampilan murid termasuk rekan guru. Saya belajar menggunakan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung jawab) untuk membantu rekan guru di sekolah mengembangkan strategi dalam menyelesaikan suatu persoalan yang dihadapi termasuk pembelajaran yang tepat sasaran.

Video Penerapan Coaching Rekan Guru dengan Alur TIRTA

Sosial dan Emosi: Fondasi Pembelajaran yang Kokoh

Pembelajaran sosial dan emosional menjadi jembatan penting antara diferensiasi dan coaching. Mengapa? Karena emosi dan interaksi sosial adalah fondasi dari semua proses belajar. Sebagai coach, saya mencoba membantu murid tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan kecerdasan emosional dan keterampilan sosial murid. Bayangkan sebuah kelas di mana murid merasa aman secara emosional, mampu berkolaborasi dengan baik, dan memiliki keterampilan manajemen diri yang baik. Bukankah ini lingkungan ideal untuk pembelajaran yang berdiferensiasi?

Video Kolaborasi Siswa Dalam Kegiatan Aksi Sains "Sifat Bunyi Merambat Kewat Zat Padat"

Coaching: Kunci untuk Membuka Potensi

Coaching dalam supervisi akademik bukan sekadar pengawasan. Ini adalah proses kolaboratif di mana kita, sebagai Guru Penggerak, membantu rekan-rekan guru menemukan potensi terbaik mereka. Dengan menggunakan teknik coaching, saya dapat: 1. Membantu guru mengidentifikasi area pengembangan potensi diri; 2. Mendorong refleksi mendalam tentang praktik mengajar.; 3. Memfasilitasi penemuan solusi kreatif untuk tantangan di kelas; 4. Membangun rasa percaya diri dan kemandirian dalam pengambilan keputusan pedagogis.

Video Choaching Supervisi Akademik

Memimpin dengan Contoh

Sebagai pemimpin pembelajaran, saya mulai memahami peran saya melampaui daripada sekedar hanya mengajar atau mengawasi. Saya adalah katalis perubahan, mentor, dan fasilitator pertumbuhan. Keterampilan coaching memungkinkan saya untuk: 1. Menciptakan budaya kolaboratif di sekolah; 2. Mendorong inovasi dalam metode pengajaran.; 3. Membangun tim guru yang reflektif dan terus berkembang; 4. Memastikan setiap murid mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan.

Refleksi dan Langkah ke Depan

Perjalanan saya sebagai Guru Penggerak baru dimulai. Setiap hari adalah kesempatan untuk menerapkan apa yang telah saya pelajari. Pertanyaan reflektif yang dapat saya ajukan pada diri sendiri: 1. Bagaimana saya dapat menggunakan keterampilan coaching untuk mendukung guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih berdiferensiasi?; 2. Apa langkah konkret yang dapat saya ambil untuk membangun lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran sosial dan emosional?; 3. Bagaimana saya dapat menjadi teladan dalam menerapkan prinsip-prinsip yang telah saya pelajari?

Saya akan terus belajar, tumbuh, dan memimpin perubahan dalam pendidikan di sekolah. Sebagai Calon Guru Penggerak, saya memiliki kesempatan emas untuk mengantarkan murd menuju masa depan gemilang mereka.


#GuruPenggerak #PendidikanInklusif #CoachingPendidikan #PembelajaranBerdiferensiasi #KecerdasanEmosional


Media Sosial:

TikTok Pak Guru Mabrur

Youtube Pak Guru Mabrur

Instagram Nispu Mabrur

Facebook Nispu Mabrur

Wednesday, December 8, 2021

Program Organisasi Penggerak Program Pengembangan Profesi Pendidik Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva

Program Organisasi Penggerak Program Pengembangan Profesi Pendidik Yayasan DEK

Testimoni Salah Seorang Kepala Sekolah Sasaran Program Organisasi Penggerak Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva

Assalammu'alaikum sobat JJN. 

Kali ini sedikit berbeda sobat juara. Kita akan berdiskusi dan membahas tentang Program Organisasi Penggerak yang dilaksanakan oleh salah satu Ormas di Kota Padang. 

Apa itu Program Organisasi Penggerak (POP)?

Program Organisasi Penggerak merupakan program yang dirancang akan mendorong hadirnya Sekolah Penggerak yang berkelanjutan. Program Organisasi Penggerak dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan melibatkan peran serta organisasi kemasyarakatan. Adapun organisasi kemasyarakatan yang dilibatkan merupakan organisasi yang sudah melakukan pembaharuan pendidikan dan berdampak dengan tahapan seleksi yang ketat dan panjang. Fokus utama dari Program Organisasi Penggerak adalah peningkatkan kualitas guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu organisasi kemasyarakatan yang mengambil andil dalam Program Organisasi Penggerak ini adalah Yayasan Pendidikan Dedikasi Edukasi Kualiva yang berdomisili di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva merupakan Organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan. Ada 5 instansi pendidikan di bawah naungan Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva; yaitu TK DEK, SD DEK, SMP DEK, SMA DEK, dan SMK DEK. Berikut salah satu instansi pendidikan di bawah naungan Yayasan Dedikasi Edukasi yang sudah melakukan pembaharuan pendidikan di sekolah dan berdampak👇


Adapun Program yang diimbaskan oleh Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva pada Program Organisasi Penggerak adalah Program Pengembangan Profesi Pendidik yang mengarah pada Pengembangan Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah dalam menguasai Keterampilan Pendidikan Abad 21. Hingga berdampak pada penguasaan empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu:

1. Critical Thinking (Berpikir Kritis dan Menyelesaikan Masalah)

2. Creativity (Kreativitas)

3. Communication (Kemampuan Berkomunikasi)

4. Ability to Work Collaboration (Kemampuan untuk Bekerjasama)


Sekolah Sasaran Program Organisasi Penggerak Program Pengembangan Profesi Pendidik Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva menjangkau 150 Sekolah Dasar yang terdapat di 2 Provinsi, yaitu Sumatera Barat dan Riau. Untuk Provinsi Sumatera Barat, Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva fokus pada pengembangan keterampilan guru dan kepala sekolah dari 65 SD yang berada di Kota Padang. Sementara di Provinsi Riau, Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva fokus pada pengembangan keterampilan guru dan kepala sekolah dari 85 SD yang berada di Kabupaten Indragiri Hilir.

Yuk intip salah satu video kegiatan Program Organisasi Penggerak Program Pengembangan Profesi Pendidik Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva  di salah satu sekolah sasaran di Kabupaten Indragiri Hilir.


Semoga Bermanfaat ya Sobat
Salam Juara Jaman Now
Channel Youtube https://www.youtube.com/c/JuaraJamanNow