Mewujudkan Perubahan Positif Melalui Program Berdampak:
"Sebuah Refleksi Calon Guru Penggerak di Akhir Pembelajaran"
Saya
adalah seorang guru kelas 6 SD yang diamanahkan menjadi Calon Guru Penggerak
(CGP). Perjalanan pembelajaran sebagai seorang Calon Guru Penggerak melalui
berbagai modul telah memberikan perspektif mendalam tentang bagaimana
menciptakan perubahan positif di sekolah. Meskipun menghadapi tantangan
karakteristik siswa yang cenderung negatif, kesiapan belajar siswa yang
beragam, dan kondisi kedisiplinan rekan guru yang perlu ditingkatkan, saya
menemukan benang merah dari semua pembelajaran yang telah dilalui.
Refleksi Filosofis Ki Hajar Dewantara mengajarkan saya bahwa pendidikan bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa. Pendiidkan merupakan pembentukan karakter dan kemandirian siswa. Prinsip "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani" menjadi landasan saya dalam mengimplementasikan program-program transformatif di kelas 6. Nilai-nilai Guru Penggerak, yaitu: berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif akan menjadi kompas dalam setiap pengambilan keputusan saya di kelas dan sekolah.
Dalam
menghadapi tantangan karakteristik siswa yang dipengaruhi oleh lingkungan
masyarakat tempat tinggal, pembelajaran Sosial dan Emosional menjadi kunci
penting. Program "Sarapan Pagi Bersama" dan "Gerakan Makan
Buah" tidak hanya menjawab kebutuhan fisik siswa, tetapi juga membangun
keterampilan sosial dan emosional melalui interaksi positif. Program ini lahir
dari pemahaman bahwa pemenuhan kebutuhan dasar siswa adalah prasyarat untuk
pembelajaran yang efektif dan aktif.
Implementasi "Pemilihan Ketua Kelas Berbasis Pemilihan Umum" merupakan manifestasi dari pembelajaran tentang Kepemimpinan Murid dan Budaya Positif di Kelas. Program ini memberikan pengalaman demokrasi secara langsung, membangun kepercayaan diri, dan melatih tanggung jawab. Hal ini sejalan dengan visi Guru Penggerak untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.
Calon Ketua Kelas pada Pemilihan Ketua Kelas VI.B
“Gerakan Menghafal 1 Juz" dan "Gerakan Sholat Duha" muncul sebagai respons terhadap kebutuhan spiritual siswa, yang merupakan bagian dari pembelajaran holistik. Program ini tidak hanya memperkuat aspek religius tetapi juga membangun kedisiplinan dan karakter positif siswa. Kesuksesan program-program ini tidak terlepas dari kolaborasi aktif dengan komite kelas dan perwujudan prinsip pelibatan stakeholder dalam pengembangan sekolah.
Sebagai
pemimpin pembelajaran, saya menyadari bahwa program yang berdampak positif
harus direncanakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Pengambilan
keputusan berbasis nilai kebajikan menjadi fundamental dalam setiap program.
Data dan bukti menjadi dasar evaluasi dan pengembangan program. Hal ini sejalan
dengan prinsip kepemimpinan berbasis data dan aset yang diajarkan dalam modul.
Melalui
pendekatan coaching dan supervisi akademik, saya berupaya menggerakkan
rekan-rekan guru untuk bersama-sama menciptakan perubahan. Meskipun menghadapi
tantangan kedisiplinan guru yang rendah, kami mulai membangun komunitas belajar
guru yang rutin bertemu setiap minggu. Dalam pertemuan ini, kami saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan. Pendekatan kolaboratif dan reflektif terbukti
efektif dalam membangun kesadaran dan komitmen bersama. Para guru mulai
terbiasa saling mengamati pembelajaran (peer teaching), memberikan masukan yang
membangun, dan belajar dari praktik baik rekan sejawat. Semangat kerja sama ini
perlahan mengubah budaya individualisme menjadi budaya kolaboratif di sekolah.
Saya juga mulai membangun jejaring dengan komunitas guru di sekolah lain untuk
memperluas wawasan dan berbagi praktik baik dalam mengajar.
Program-program
yang telah berjalan merupakan hasil sintesis dari berbagai pembelajaran dalam
modul Program Guru Penggerak. Keberhasilan program tidak diukur semata dari
pelaksanaannya, tetapi dari dampak positif yang dirasakan siswa, baik dalam
aspek akademik, sosial, emosional, maupun spiritual.
Ke
depan, sebagai seorang Guru Penggerak, saya akan terus belajar. Saya akan terus memperbaiki setiap program
yang dijalankan. Semua program akan dibuat dengan mengutamakan kepentingan
murid sebagai fokus utama. Saya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan
rekan-rekan guru di sekolah dalam menjalankan setiap program. Komunikasi yang
baik dengan kepala sekolah dan pengawas akan terus dijaga untuk mendapatkan
dukungan dan arahan. Kerja sama dengan orang tua dan komite kelas akan terus
diperkuat untuk memastikan program berjalan dengan baik. Setiap langkah yang
diambil akan selalu berpegang pada nilai-nilai kebaikan. Saya percaya perubahan
pendidikan yang baik dimulai dari kelas, tempat di mana setiap anak bisa berkembang
sesuai kemampuannya.
No comments:
Post a Comment