MEMIMPIN
PERUBAHAN: PERAN COACH DALAM PENDIDIKAN MODERN
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3
Sebagai Calon Guru Penggerak, saya dihadapkan pada tantangan untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga memimpin perubahan dalam pendidikan kekinian. Modul 2 dalam program Guru Penggerak membuka mata dan fikiran saya terhadap berbagai aspek penting dalam mencapai tujuan ini. Saya akan menguraikan lewat tulisan ini hasil penjelajahan tentang bagaimana peran coaching dapat menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berdampak.
Menghubungkan Poin Of View Modul 2:
Dari Diferensiasi hingga Coaching
Perjalanan
saya dimulai dengan memahami pentingnya pembelajaran berdiferensiasi. Saya belajar
bahwa setiap murid adalah unik, dengan kebutuhan dan potensi yang berbeda.
Lantas, bagaimana saya dapat memastikan bahwa setiap anak mendapatkan apa yang
mereka butuhkan?
Jawabannya terletak pada keterampilan coaching. Sebagai coach, saya tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing dan memfasilitasi pertumbuhan pengetahuan dan keterampilan murid termasuk rekan guru. Saya belajar menggunakan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung jawab) untuk membantu rekan guru di sekolah mengembangkan strategi dalam menyelesaikan suatu persoalan yang dihadapi termasuk pembelajaran yang tepat sasaran.
Sosial dan Emosi: Fondasi
Pembelajaran yang Kokoh
Pembelajaran sosial dan emosional menjadi jembatan penting antara diferensiasi dan coaching. Mengapa? Karena emosi dan interaksi sosial adalah fondasi dari semua proses belajar. Sebagai coach, saya mencoba membantu murid tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan kecerdasan emosional dan keterampilan sosial murid. Bayangkan sebuah kelas di mana murid merasa aman secara emosional, mampu berkolaborasi dengan baik, dan memiliki keterampilan manajemen diri yang baik. Bukankah ini lingkungan ideal untuk pembelajaran yang berdiferensiasi?
Coaching: Kunci untuk Membuka
Potensi
Coaching dalam supervisi akademik bukan sekadar pengawasan. Ini adalah proses kolaboratif di mana kita, sebagai Guru Penggerak, membantu rekan-rekan guru menemukan potensi terbaik mereka. Dengan menggunakan teknik coaching, saya dapat: 1. Membantu guru mengidentifikasi area pengembangan potensi diri; 2. Mendorong refleksi mendalam tentang praktik mengajar.; 3. Memfasilitasi penemuan solusi kreatif untuk tantangan di kelas; 4. Membangun rasa percaya diri dan kemandirian dalam pengambilan keputusan pedagogis.
Memimpin dengan Contoh
Sebagai pemimpin pembelajaran, saya mulai memahami peran saya melampaui daripada sekedar hanya mengajar atau mengawasi. Saya adalah katalis perubahan, mentor, dan fasilitator pertumbuhan. Keterampilan coaching memungkinkan saya untuk: 1. Menciptakan budaya kolaboratif di sekolah; 2. Mendorong inovasi dalam metode pengajaran.; 3. Membangun tim guru yang reflektif dan terus berkembang; 4. Memastikan setiap murid mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan.
Refleksi dan Langkah ke Depan
Perjalanan saya sebagai Guru Penggerak baru dimulai. Setiap hari adalah kesempatan untuk menerapkan apa yang telah saya pelajari. Pertanyaan reflektif yang dapat saya ajukan pada diri sendiri: 1. Bagaimana saya dapat menggunakan keterampilan coaching untuk mendukung guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih berdiferensiasi?; 2. Apa langkah konkret yang dapat saya ambil untuk membangun lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran sosial dan emosional?; 3. Bagaimana saya dapat menjadi teladan dalam menerapkan prinsip-prinsip yang telah saya pelajari?
Saya akan terus belajar, tumbuh, dan memimpin perubahan dalam pendidikan di sekolah. Sebagai Calon Guru Penggerak, saya memiliki kesempatan emas untuk mengantarkan murd menuju masa depan gemilang mereka.
#GuruPenggerak #PendidikanInklusif #CoachingPendidikan #PembelajaranBerdiferensiasi #KecerdasanEmosional
Media Sosial:
TikTok Pak Guru Mabrur
Youtube Pak Guru Mabrur
Instagram Nispu Mabrur
Facebook Nispu Mabrur
No comments:
Post a Comment