PPG Daljab
CGP Modul 1
Wednesday, December 18, 2024
Wednesday, December 4, 2024
KUIS INTERAKTIF MATEMATIKA PERSIAPAN UJIAN SEMESTER GANJIL KELAS 6 SD
Kuis Interaktif Matematika yang fokus pada materi:
1. Perbandingan
2. Skala
3. Kecepatan
4. Debit
Kuis Matematika Semester Ganjil
Tuesday, December 3, 2024
QUIZIZZ dan MATERI Energi Terbarukan Kelas X Kurikulum Merdeka
QUIZIZZ dan MATERI Energi Terbarukan
A.
Definisi Energi
Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha atau kerja. Energi memiliki berbagai bentuk dan dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
B.
Jenis-Jenis Energi Terbarukan
1.
Energi Surya (Matahari)
a.
Memanfaatkan sinar matahari menjadi
energi listrik
b.
Menggunakan panel surya
c.
Ramah lingkungan dan tidak
menghasilkan polusi
2.
Energi Angin
a.
Menggunakan turbin angin untuk
menghasilkan listrik
b.
Efektif di daerah yang memiliki
kecepatan angin tinggi
c.
Tidak menimbulkan emisi karbon
3.
Energi Air/Hidroelektrik
a.
Memanfaatkan aliran air untuk memutar
generator
b.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
c.
Berkelanjutan dan tidak menghasilkan
polusi
4.
Energi Biomassa
a.
Mengubah bahan organik menjadi energy.
b.
Contoh: biogas dari kotoran hewan,
sampah organik.
c.
Mengurangi limbah dan menghasilkan
energi alternatif.
5.
Energi Panas Bumi
a.
Memanfaatkan panas dari dalam perut
bumi
b.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi
c.
Sangat cocok di wilayah vulkanis
seperti Indonesia
6.
Teori Energi Mekanik
a.
Energi Kinetik
Defenisi:
Energi yang dimiliki benda karena geraknya.
Rumus
EK
= ½ × m × v²
Keterangan:
Ek
= Energi kinetik (Joule)
m
= Massa benda (kg)
v
= Kecepatan benda (m/s)
b.
Energi Potensial
Definisi:
Energi yang tersimpan karena posisi atau kedudukan benda.
Rumus
EP
= m × g × h
Ep
= Energi Potensial (Joule)
m
= Massa benda (kg)
g
= Percepatan gravitasi (10 m/s²)
h
= Ketinggian (m)
c.
Energi Mekanik
Definisi:
Jumlah energi kinetik dan energi potensial pada suatu sistem
Rumus
Em
= Ek + Ep
Keterangan:
Em
= Energi Mekanik (Joule)
Ek
= Energi Kinetik (Joule)
Ep
= Energi Potensial (Joule)
d.
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Pada
sistem yang tidak ada gesekan, jumlah energi mekanik akan selalu konstan.
Em
(awal) = Em (akhir)
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Sunday, November 17, 2024
Koneksi Antar Materi Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Mewujudkan Perubahan Positif Melalui Program Berdampak:
"Sebuah Refleksi Calon Guru Penggerak di Akhir Pembelajaran"
Saya
adalah seorang guru kelas 6 SD yang diamanahkan menjadi Calon Guru Penggerak
(CGP). Perjalanan pembelajaran sebagai seorang Calon Guru Penggerak melalui
berbagai modul telah memberikan perspektif mendalam tentang bagaimana
menciptakan perubahan positif di sekolah. Meskipun menghadapi tantangan
karakteristik siswa yang cenderung negatif, kesiapan belajar siswa yang
beragam, dan kondisi kedisiplinan rekan guru yang perlu ditingkatkan, saya
menemukan benang merah dari semua pembelajaran yang telah dilalui.
Refleksi Filosofis Ki Hajar Dewantara mengajarkan saya bahwa pendidikan bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa. Pendiidkan merupakan pembentukan karakter dan kemandirian siswa. Prinsip "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani" menjadi landasan saya dalam mengimplementasikan program-program transformatif di kelas 6. Nilai-nilai Guru Penggerak, yaitu: berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif akan menjadi kompas dalam setiap pengambilan keputusan saya di kelas dan sekolah.
Dalam
menghadapi tantangan karakteristik siswa yang dipengaruhi oleh lingkungan
masyarakat tempat tinggal, pembelajaran Sosial dan Emosional menjadi kunci
penting. Program "Sarapan Pagi Bersama" dan "Gerakan Makan
Buah" tidak hanya menjawab kebutuhan fisik siswa, tetapi juga membangun
keterampilan sosial dan emosional melalui interaksi positif. Program ini lahir
dari pemahaman bahwa pemenuhan kebutuhan dasar siswa adalah prasyarat untuk
pembelajaran yang efektif dan aktif.
Implementasi "Pemilihan Ketua Kelas Berbasis Pemilihan Umum" merupakan manifestasi dari pembelajaran tentang Kepemimpinan Murid dan Budaya Positif di Kelas. Program ini memberikan pengalaman demokrasi secara langsung, membangun kepercayaan diri, dan melatih tanggung jawab. Hal ini sejalan dengan visi Guru Penggerak untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.
Calon Ketua Kelas pada Pemilihan Ketua Kelas VI.B
“Gerakan Menghafal 1 Juz" dan "Gerakan Sholat Duha" muncul sebagai respons terhadap kebutuhan spiritual siswa, yang merupakan bagian dari pembelajaran holistik. Program ini tidak hanya memperkuat aspek religius tetapi juga membangun kedisiplinan dan karakter positif siswa. Kesuksesan program-program ini tidak terlepas dari kolaborasi aktif dengan komite kelas dan perwujudan prinsip pelibatan stakeholder dalam pengembangan sekolah.
Sebagai
pemimpin pembelajaran, saya menyadari bahwa program yang berdampak positif
harus direncanakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Pengambilan
keputusan berbasis nilai kebajikan menjadi fundamental dalam setiap program.
Data dan bukti menjadi dasar evaluasi dan pengembangan program. Hal ini sejalan
dengan prinsip kepemimpinan berbasis data dan aset yang diajarkan dalam modul.
Melalui
pendekatan coaching dan supervisi akademik, saya berupaya menggerakkan
rekan-rekan guru untuk bersama-sama menciptakan perubahan. Meskipun menghadapi
tantangan kedisiplinan guru yang rendah, kami mulai membangun komunitas belajar
guru yang rutin bertemu setiap minggu. Dalam pertemuan ini, kami saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan. Pendekatan kolaboratif dan reflektif terbukti
efektif dalam membangun kesadaran dan komitmen bersama. Para guru mulai
terbiasa saling mengamati pembelajaran (peer teaching), memberikan masukan yang
membangun, dan belajar dari praktik baik rekan sejawat. Semangat kerja sama ini
perlahan mengubah budaya individualisme menjadi budaya kolaboratif di sekolah.
Saya juga mulai membangun jejaring dengan komunitas guru di sekolah lain untuk
memperluas wawasan dan berbagi praktik baik dalam mengajar.
Program-program
yang telah berjalan merupakan hasil sintesis dari berbagai pembelajaran dalam
modul Program Guru Penggerak. Keberhasilan program tidak diukur semata dari
pelaksanaannya, tetapi dari dampak positif yang dirasakan siswa, baik dalam
aspek akademik, sosial, emosional, maupun spiritual.
Ke
depan, sebagai seorang Guru Penggerak, saya akan terus belajar. Saya akan terus memperbaiki setiap program
yang dijalankan. Semua program akan dibuat dengan mengutamakan kepentingan
murid sebagai fokus utama. Saya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan
rekan-rekan guru di sekolah dalam menjalankan setiap program. Komunikasi yang
baik dengan kepala sekolah dan pengawas akan terus dijaga untuk mendapatkan
dukungan dan arahan. Kerja sama dengan orang tua dan komite kelas akan terus
diperkuat untuk memastikan program berjalan dengan baik. Setiap langkah yang
diambil akan selalu berpegang pada nilai-nilai kebaikan. Saya percaya perubahan
pendidikan yang baik dimulai dari kelas, tempat di mana setiap anak bisa berkembang
sesuai kemampuannya.
Saturday, November 9, 2024
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2: PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Implementasi Program Guru Penggerak: Analisis Reflektif dan Koneksi Antar Materi
Abstrak
Artikel ini menyajikan analisis reflektif tentang implementasi Program Guru Penggerak di sebuah Sekolah Dasar, dengan fokus pada pengelolaan sumber daya pembelajaran dan koneksinya dengan berbagai aspek pendidikan. Pembahasan mencakup pengalaman praktis sebagai guru kelas 6 SD dalam menerapkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak, serta transformasi paradigma pembelajaran yang terjadi selama mengikuti program.
Pendahuluan
Dalam konteks pendidikan modern, peran guru telah berkembang melampaui fungsi tradisional sebagai pengajar menjadi pemimpin pembelajaran yang transformatif. Program Guru Penggerak hadir sebagai katalis perubahan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih berkualitas dan berpihak pada murid.
Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya
Konsep dan Implementasi
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merujuk pada kemampuan guru untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, baik sumber daya manusia maupun non-manusia, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas. Implementasinya tercermin dalam tiga tingkat:
1. Tingkat Kelas
- Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kebutuhan 28 siswa
- Mengintegrasikan teknologi melalui aplikasi Wordwall
- Menciptakan lingkungan belajar yang positif melalui kolaborasi dengan orang tua
- Mengembangkan pembelajaran terintegrasi kompetensi sosial emosional
2. Tingkat Sekolah
- Menginisiasi dan mengembangkan Komunitas Belajar
- Mendampingi guru dalam merancang modul ajar berdiferensiasi
- Menggerakkan program sekolah sehat
- Memberikan pendampingan kepada guru yang sedang menempuh pendidikan profesi guru
3. Tingkat Masyarakat
- Melibatkan orang tua dalam program sarapan pagi bersama
- Melakukan diseminasi praktik baik ke sekolah lain
- Membangun jejaring kolaboratif dengan stakeholder pendidikan
- Mengembangkan program kolaborasi orang tua untuk menciptakan kenyamanan belajar
Hubungan Pengelolaan Sumber Daya dengan Kualitas Pembelajaran
Pengelolaan sumber daya yang tepat berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui beberapa aspek:
1. Optimalisasi Sumber Daya Fisik
- Penataan ruang kelas yang mendukung berbagai gaya belajar
- Penggunaan teknologi pembelajaran yang tepat guna
- Penyediaan sarana pendukung pembelajaran berdiferensiasi
- Pengembangan fasilitas pendukung program sekolah sehat
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Peningkatan kompetensi guru melalui komunitas belajar
- Pemberdayaan orang tua dalam mendukung pembelajaran
- Pengembangan potensi siswa melalui pembelajaran yang personal
- Penguatan kapasitas guru melalui program coaching dan supervisi akademik
Koneksi dengan Modul-Modul Program Guru Penggerak
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara
Implementasi konsep "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" tercermin dalam:
- Menjadi teladan dalam inovasi pembelajaran
- Memotivasi rekan guru untuk mengembangkan diri
- Memberikan ruang bagi siswa untuk tumbuh mandiri
- Menciptakan ekosistem belajar yang mendukung kemandirian
Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak
Penerapan nilai-nilai:
- Berpihak pada murid: Mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi
- Mandiri: Inisiatif membentuk komunitas belajar
- Kolaboratif: Membangun kerjasama dengan berbagai pihak
- Reflektif: Evaluasi berkelanjutan program pembelajaran
- Inovatif: Integrasi teknologi dalam pembelajaran
- Adaptif: Menyesuaikan strategi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa
Transformasi Personal dan Profesional
Sebelum Mengikuti Program
- Fokus pada pencapaian akademik
- Pembelajaran yang cenderung seragam
- Keterbatasan dalam kolaborasi
- Minimnya integrasi aspek sosial emosional dalam pembelajaran
Setelah Mengikuti Program
- Pemahaman mendalam tentang diferensiasi pembelajaran
- Pengembangan kepemimpinan pembelajaran
- Peningkatan kemampuan coaching dan kolaborasi
- Kesadaran pentingnya membangun ekosistem belajar yang positif
Kesimpulan
Program Guru Penggerak telah memberikan dampak signifikan dalam transformasi praktik pendidikan di tingkat kelas, sekolah, dan masyarakat. Melalui pengelolaan sumber daya yang efektif dan implementasi nilai-nilai Guru Penggerak, tercipta ekosistem pembelajaran yang lebih berkualitas dan berpihak pada murid.
Rekomendasi
- Penguatan program komunitas belajar antar guru
- Pengembangan model pembelajaran berdiferensiasi yang sistematis
- Perluasan jejaring kolaborasi dengan stakeholder pendidikan
- Dokumentasi dan diseminasi praktik baik secara berkelanjutan
- Pengembangan program pendampingan berkelanjutan untuk guru