Monday, April 22, 2024

MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI TEKANAN ZAT PADAT

 

MODUL AJAR

TEKANAN ZAT PADAT

 

INFORMASI UMUM

Identitas Sekolah

 

Penuyusun

Nispu Mabrur, S.Pd

Instansi

SMP DEK

Kelas / Sem

8/I

Jumlah JP/ Pertemuan

4 x 40’ / 2 pertemuan

Tahun pelajaran

2023-2024

Kompetensi Awal

Peserta didik mampu memahami konsep gaya

Profil Pelajar Pancasila

Beriman dan bertaqwa, gotong royong, bernalar kritis.

Sarana dan Prasara

1.     Proyektor

2.    Laptop/notebook/tablet

3.    Jaringan Internet

4.    Youtube “Juara Jaman Now”

5.    Blog https://juarajamannow.blogspot.com

6.    Aplikasi Canva

Target peserta Didik

15 peserta didik Fase D Kelas 8

Model Pembelajaran

Model Pembelajaran      : Projek Based Learning

Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok

 

KOMPONEN INTI

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana tekanan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Tujuan Pembelajaran

Melalui penggunaan model Projek Based Learning berbantukan aplikasi Canva, peserta didik dapat menentukan penerapan tekanan zat padat dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

 

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 

1.      Melalui eksplorasi bahan bacaan dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan konsep tekanan zat padat dengan benar

2.      Melalui percobaan, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan zat padat dengan benar

3.      Melalui eksplorasi bahan bacaan dan hasil pengamatan LKPD, peserta didik dapat menetukan penerapan tekanan zat padat dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

 

Pemahaman Bermakna

Saat menggunakan pisau untuk memotong daging atau sayuran, bagian yang digunakan adalah bagian tepi yang tajam. Hal ini dikarenakan tekanan yang diberikan lebih besar sehingga pisau mudah digunakan untuk memotong daging atau sayuran

Pertayaan Pemantik

1.    Guru meminta peserta didik memposisikan bagian tumpul dan bagian runcing pena di atas telapak tangan peserta didik, kemudian meminta peserta didik memberi tekanan yang tidak terlalu keras, dan bertanya “apakah ada perbedaan yang ananda rasakan? Lebih sakit pada bagian yang mana? Dan mengapa?”

 

Persiapan pembelajaran

1.      Bahan bacaan pada blog https://juarajamannow.blogspot.com. Silakan ananda klik link! https://juarajamannow.blogspot.com/2023/11/materi-tekanan-kelas-8.html

2.      Aplikasi Canva

3.      Pena

4.      LKPD


Kegiatan Pembelajaran

Pembukaan  (15 Menit)

1.     Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdo’a

2.     Guru mengambil absensi kehadiran siswa

3.     Motivasi dan Apersepi

a.        Guru menanyakan kabar siswa dengan semangat dan meminta siswa menjawab dengan semanagat

b.        Guru memberikan Ice Breaking

c.         Guru memberikan pertanyaan pembatik ”Posisikan bagian tumpul dan bagian runcing pena di atas telapak tangan peserta didik, kemudian meminta peserta didik memberi tekanan yang tidak terlalu keras, dan bertanya “apakah ada perbedaan yang ananda rasakan? Lebih sakit pada bagian yang mana? Dan mengapa?”

4.     Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

5.     Guru menyampaikan materi prasyarat

 

Kegiatan Inti (55 Menit)

Pertanyaan Mendasar

Siswa mendengarkan penjelasan guru bahwa pada pertemuan hari ini siswa akan mempelajari tentang konsep tekanan zat padat, dan memberikan pertanyaan:

a.       Apakah itu Tekanan Zat Padat

b.      Apa saja faktor yang mempengaruhi tekanan zat padat

c.       Apa rumus tekanan hidrostatis?

d.      Dimana ananda melihat adanya penerapan tekanan zat padat

Mendesign Perencanaan Produk

Siswa menerima informasi terkait tema projek dari guru yaitu memahami konsep tekanan zat padat serta fenomena penerapannya yang ditemui dalam kehidupan sehari - hari lewat design poster menggunakan aplikasi canva

Menyusun Jadwal Pembuatan

Siswa mendengarkan penjelasan guru dalam menetapkan dan menyampaikan susunan rencana aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

-       Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang beranggotakan 3 - 4 orang

Kelompok 1. Group Tekanan

Kelompok 2. Group Luas Bidang Tekan

Kelompok 3. Group Gaya Dorong

-       Siswa memperoleh LKPD yang dibagian guru

-       Siswa memperhatikan dan mengikuti arahan pada LKPD

-       Siswa diminta mengekplorasi pengetahuan tentang konsep tekanan zat padat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Projek

a.    Siswa melakukan proses aktivitas pembelajaran pegisian LKPD hasil eksplorasi konsep tekanan zat padat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

b.    Siswa mendapatkan bimbingan dan arahan secara intensif dari guru yang melakukan monitoring dan bimbingan secara individu dan kelompok

c.    Siswa mengerjakan latihan tekanan pada LKPD

d.   Siswa dalam kelompok menuangkan hasil ekplorasi pada LKPD ke dalam bentuk design projek poster

e.    Salah satu group diminta menampilkan hasil design projek poster groupnya dan kelompok lain memberikan tanggapan dan peranyaan

f.     Siswa diminta mengisi lembaran refleksi

 

Penutup (10 Menit)

a.     Guru memberikan apresiasi kepada siswa dan kelompok

b.     Guru bersama siswa menyimpulkan konsep tekanan zat padat dan memberikan penguatan pada konsep yang benar

c.     Guru memberikan tugas mandiri untuk mempublis poster di platform media social seperti TikTok, Instagram, dan Twiter

d.    Guru menyampaikan aktivitas pembelajaran pada pertemuan berikutnya

e.     Guru menutup pembelajaran

 

Asesmen

Soal Latihan

1.      Tekanan pada zat padat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu gaya yang diterapkan dan luas permukaan bidang tekan. Gaya yang diterapkan pada zat padat akan mempengaruhi besarnya tekanan yang diterima oleh benda. Luas permukaan bidang tekan area juga akan mempengaruhi sejauh mana tekanan pada zat padat. Faktor lainnya juga sifat-sifat bahan seperti elastisitas atau kekerasan juga berperan penting dalam menentukan bagaimana zat padat akan memberikan tekanan.

Silakan ananda perhatikan gambar 4 buah benda dengan massa yang sama berikut ini!



Pernyataan yang benar adalah …. (Multiple Kompleks/Jawaban Lebih dari Satu)

A.      Tekanan benda (1) lebih besar daripada benda (2)

B.       Tekanan benda (1) lebih besar daripada benda (3)

C.       Tekanan benda (2) lebih kecil daripada benda (3)

D.      Tekanan benda (2) lebih kecil daripada benda (4)

Jawaban: A, C, D

 

2.      Tekanan adalah konsep penting dalam fisika yang berkaitan dengan cara gaya bekerja pada suatu benda. Salah satu contoh yang relevan adalah tekanan yang diberikan oleh kaki sebuah meja terhadap suatu lantai. Perhatikan gambar meja yang memiliki berat 40 N berikut ini!


Jika luas bidang tekan alas satu kaki meja 20 cm2, maka besar tekanan satu kaki meja terhadap lantai adalah ….

A.    20 N/m2

B.     200 N/m2

C.     2.000 N/m2

D.    20.000 N/m2

Jawaban: D

 

KKTP

 

 

 

 

Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran

a.    Nilai < 66  Tidak Tuntas dengan remedial kelas tambahan

b.    Nilai 66 – 75 Belum Tuntas dengan remedial pembelajaran lewat video

c.    Nilai 76 – 85 Cukup Tuntas dengan tindak lanjut penugasan latihan soal

d.   Nilai 86 – 95 Tuntas dengan tindak lanjut pengayaan

e.    Nilai 96 – 100 Sangat Tuntas dengan tindak lanjut pengayaan

Pengayaan dan Remedial

 

 

 

 

 

 

Pengayaan

Penerapan Tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari

1.     Ananda pilih dua alat atau situasi di mana prinsip tekanan zat padat digunakan. (Contoh pisau, paku dan palu)

2.     Jelaskan bagaimana tekanan zat padat diterapkan dalam setiap alat atau situasi yang ananda pilih

3.     Buatlah sebuah karya dalam bentuk essay/poster/video dari penjelasan tekanan zat pada alat atau situasi yang dipilih.


Remedial

Pelajari lagi materi pada blog guru berikut ini! KLIK Link!

https://juarajamannow.blogspot.com/2023/11/materi-tekanan-kelas-8.html

 

Refleksi Peserta Didik

1.       Bagaimana perasaan ananda setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini?

2.       Apa hal terpenting yang ananda pelajari pada materi hari ini?

3.       Kegiatan pembelajaran mana yang paling menambah pemahaman ananda tentang konsep tekanan?

4.       Sikap apakah yang ananda kembangkan dalam pembelajaran kali ini

 

Refleksi Guru

1.        Adakah kendala kesulitan guru saat melakukan pembelajaran hari ini?

2.        Bagaimana cara guru mengatasi kesulitan pembelajaran hari ini?

3.        Jika belum mencapai tujuan pembelajaran, apa cara yang dilakukan?

4.        Apa hal yang berbeda yang akan dilakukan guru pada saat pembelajaran berikutnya?

 

 

Lampiran 2.  Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

1.      Bahan bacaan digital pada blog juarajamannow.blogspot.com

2.      Bahan bacaan dari sumber yang relevan

 

Lampiran 3. Glosorium

Tekanan:  Tekanan adalah besaran fisik yang mengukur distribusi gaya per satuan luas pada suatu benda atau permukaan. Dalam sistem metrik, satuan tekanan adalah Pascal (Pa), yang setara dengan satu Newton per meter persegi (N/m²).

Zat Padat: Zat padat adalah salah satu dari tiga bentuk utama materi, selain zat cair dan gas. Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap, serta partikel-partikelnya terkompak dan berinteraksi kuat.

Tekanan Zat Padat: Tekanan zat padat adalah tekanan yang diberikan oleh suatu benda padat pada suatu titik atau permukaan. Ini dapat dihitung dengan membagi gaya yang diberikan oleh benda padat dengan luas permukaan di mana gaya tersebut bekerja

Gaya: dorongan atau tarikan terhdap sebuah benda. Gaya memiliki satuan Newton (N)

Luas Permukaan: Luas permukaan adalah area atau bidang tertentu dari suatu objek atau permukaan. Dalam konteks tekanan, luas permukaan sering digunakan untuk menghitung tekanan dengan membagi gaya yang bekerja pada luas permukaan tersebut.

Tekanan Hidrostatis: Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh cairan yang diam pada suatu titik dalam cairan tersebut. Tekanan ini bergantung pada kedalaman dalam cairan dan densitas cairan. Tekanan hidrostatis diukur dalam Pascal (Pa) atau pascal (Pa).

Kedalaman: Kedalaman adalah jarak vertikal dari permukaan cairan ke suatu titik dalam cairan. Kedalaman memengaruhi tekanan hidrostatis, di mana semakin dalam suatu titik dalam cairan, semakin tinggi tekanan hidrostatisnya

 

Lampiran 4. Daftar Pustaka

Ardiansyah, Ryan. Dkk. 2020. Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Abad 21 Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis STEM Bagi Guru IPA. Bandung: Universitas Siliwangi.

Paat, Meike. Dkk. 2021. Penerapan LKS Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi SMPN 5 Tondano. Manado: Universitas Negeri Manado.

Sari, Armaya.2022. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Menggunakan Aplikasi Tiktok Pada Pembelajaran IPA-Biologi di Masa New Normal. Medan: Universitas Negeri Medan

Dyaning, Inggita dan Nindias.2022. Analisis Penggunaan TIK Pada Pembelajaran IPA, Hubungannya Dengan Literasi TIK dan Hambatannya.Yokyakarta:UIN Sunan Kalijaga.

Utami, Tyas Putri, dkk. 2022. Pengembangan Soal Uraian Berbasis Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTs. Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

                                                                                                   

Mengetahui                                                                            Padang, 4 November 2023

Kepala Sekolah                                                                     Guru mata Pelajaran

 

                   

 

Ifra Yunaldi, S.Pd                                                                 Nispu Mabrur, S.Pd

Sunday, April 21, 2024

Contoh Study Kasus Meningkatkan Kemampuan Memorisasi Rumus Siswa

 

Study Kasus

Meningkatkan Kemampuan Memorisasi Rumus Siswa

Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Tekanan

Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Projek

Berbantukan Aplikasi Canva dan LKPD Berdesign


A.      Deskripsi Studi Kasus

Topik kasus yang akan penulis uraikan adalah upaya peningkatan kemampuan memorisasi rumus siswa kelas 8 SMP DEK pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan fokus pada materi tekanan. Topik ini penting karena kemampuan memahami dan mengingat rumus dalam IPA merupakan pondasi penting untuk pemahaman konsep lebih lanjut dalam capaian pembelajaran IPA. Rumus dan konsep seringkali harus diingat dah difahami. Kurangnya kemampuan memorisasi dapat menghambat kemajuan belajar siswa.

Dalam merancang pembelajaran, penulis mengintegrasikan model pembelajaran berbasis projek dengan metode diskusi dan kerja kelompok. Praktik Pembelajaran didukung oleh teknologi kekinian menggunakan aplikasi Canva. Siswa diberi kesempatan untuk membuat projek poster tentang tekanan dengan design yang sesuai dengan kesukaan siswa terhadap suatu kombinasi warna dan elemen design. Evaluasi dilakukan melalui observasi,  penilaian poster, dan formatif tertulis. Hasil yang diharapkan meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi tekanan dan kemampuan siswa dalam mengingat rumusnya, sekaligus melibatkan aspek kreativitas dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok.

B.       Analsis Situasi

Pada saat perancangan dan evaluasi pembelajaran terkait masalah kurangnya kemampuan memorisasi rumus siswa kelas 8 SMP dalam pembelajaran IPA pada materi tekanan, situasinya melibatkan identifikasi kebutuhan individual siswa. Proses ini mencakup pemahaman mendalam terhadap minat, kemampuan, dan preferensi siswa terhadap warna, elemen dan karakter design. Penulis sebagai guru IPA berperan sebagai perancang pembelajaran dengan merumuskan model pembelajaran berbasis projek dengan metode diskusi dan kerja kelompok. Penulis juga merancang pembelajaran dengan melibatkan penerapan aplikasi Canva untuk menciptakan projek poster dengan design yang menarik sesuai dengan preferensi siswa. Selain itu, agar pembelajaran lebih terarah, penulis merancang Lembar Kerja Peser Didik (LKPD). Penulis merancang LKPD berdesign dan berwarna dengan menggunakan aplikasi Canva.

Dalam perancangan dan evaluasi, penulis melibatkan beberapa pihak. Penulis melibatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, rekan guru dalam kolaborasi untuk mengidentifikasi masalah, dan pihak sekolah dalam mendukung pelaksanaan. Tantangan utama adalah menyesuaikan design pembelajaran agar sesuai dengan keberagaman minat dan preferensi siswa, sehingga pembelajaran dapat lebih efektif dan menarik. Hambatan muncul dalam penyesuaian dan pengelolaan waktu untuk melibatkan pembelajaran berbasis projek tanpa mengorbankan pemahaman terhadap konsep.

Dalam mengatasi kendala tersebut, perlu strategi adaptasi dan kolaborasi yang kuat antara guru dan siswa. Evaluasi dilakukan untuk memastikan efektivitas model pembelajaran dan design poster Canva dalam meningkatkan kemampuan memorisasi siswa terhadap rumus tekanan. Dalam menghadapi tantangan ini, penulis berusaha menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

 

 

C.       Alternatif Solusi

Dalam menghadapi tantangan kurangnya kemampuan memorisasi rumus siswa kelas 8 SMP DEK pada materi tekanan, penulis menerapkan serangkaian langkah nyata untuk merancang pembelajaran yang inovatif dan efektif. Pertama, penulis melakukan analisis terhadap kebutuhan individu siswa, memperhatikan minat, kemampuan, dan preferensi siswa terhadap design pembelajaran. Hal ini memberikan wawasan yang mendalam untuk merancang pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Langkah selanjutnya adalah merancang model pembelajaran berbasis projek dengan metode diskusi dan kerja kelompok. Hal ini memberikan siswa kesempatan untuk aktif terlibat dalam pembelajaran. Selain itu juga dapat meningkatkan daya ingat melalui pengalaman langsung. Aplikasi Canva digunakan sebagai alat untuk membuat projek poster yang menarik, memadukan elemen design sesuai dengan preferensi siswa. Dengan cara ini, konsep materi dan rumus tekanan dapat dihadirkan secara estetis.

Sumber daya yang penulis gunakan melibatkan perangkat kurikulum yang mendukung model pembelajaran berbasis projek, serta penguatan pada siswa dalam penggunaan aplikasi Canva. Sumber daya pembelajaran ini mencakup modul ajar dan LKPD Berdesign, serta tayangan langkah pembelajaran dan simpulan materi sebagai contoh hasil design menggunakan aplikasi Canva untuk memberikan inspirasi kepada siswa. Sumber daya lain yang penulis gunakan adalah halaman website pendidikan dan channel youtube yang berisikan video materi dan seputaran pembahasan pendidikan yang penulis kelola sendiri. Selain itu, kolaborasi dengan rekan guru dilakukan untuk berbagi pengalaman dan mendukung penerapan model  pembelajaran ini secara konsisten.

Dalam mengatasi kendala, penulis memastikan dukungan penuh dari pihak sekolah. Dukungan termasuk pada alokasi waktu dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan pembelajaran berbasis projek. Sumber daya tambahan seperti pelatihan mandri pada PMM dengan topik yang berkesesuaian dengan inovasi pembelajaran juga dimanfaatkan untuk memperkaya keterampilan pengajaran penulis. Dengan menggabungkan langkah-langkah ini, alternatif solusi diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam meningkatkan kemampuan memorisasi siswa terhadap rumus tekanan dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik serta relevan bagi siswa kelas 8 SMP DEK.

D.      Evaluasi

Penerapan model pembelajaran berbasis projek dengan metode diskusi dan kerja kelompok yang didukung oleh aplikasi Canva untuk membuat projek poster, serta LKPD Berdesign berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasilnya mencakup peningkatan pemahaman konsep tekanan dan kemampuan memorisasi rumus. Hal ini tercermin dari partisipasi aktif siswa dalam diskusi dan pembuatan projek poster.

Dampak positif juga terlihat dalam aspek motivasi siswa. Proses pembelajaran yang kreatif dan disesuaikan dengan minat siswa, seperti pemilihan elemen dan karakter design membuat pembelajaran lebih menarik. Penggunaan Canva dalam menciptakan poster materi memudahkan siswa dalam menggambarkan konsep materi secara estetis. Design yang menarik dan warna yang disukai membantu memperkuat ingatan siswa terhadap rumus.

Secara keseluruhan, evaluasi menunjukkan bahwa langkah yang diambil telah berhasil mengatasi masalah awal. Peningkatan pemahaman siswa dan motivasi belajar yang dicapai melalui pembelajaran berbasis projek dapat menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas 8 SMP.

Wednesday, April 17, 2024

Eksplorasi Penyebab Masalah Pembelajaran

Dalam melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya oleh guru, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Kajian Literatur
    • Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
    • Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
    • Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
  1. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
    • Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
    • Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
    • Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
  2. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
    • Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
    • Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
    • Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
    • Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Contoh Cara Melakukan Eksplorasi Penyebab Masalah Pembelajaran

A. Masalah yang telah diidentifikasi

Kurangnya pemanfataan perangkat siswa pada pemanfaatan TIK dalam pembelajaran IPA.

B. Hasil eksplorasi penyebab masalah

1. Pada umumnya android (perangkat) banyak dipakai oleh masyarakat termasuk oleh kalangan pelajar. Namun, pemakaian smartphone cuma digunakan untuk pemakaian jejaring sosial, serta hanya beberapa kecil yang menggunakannya bisa menolong aktivitas berlatih belajar.

(Literatur: Muyaroa dan Fajartia dalam Sari, Armaya.2022) 

2. Kurangnya inovasi media digital dalam pembelajaran IPA yang memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

(Sari, Armaya.2022)

3.  Meskipun media pembelajaran berbasis TIK sudah tersedia, namun terdapat perbedaan pemanfaatan TIK dalam merancang, menggunakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran oleh setiap guru. Hal tersebut disebabkan penguasaan dan kebutuhan guru terhadap TIK yang berbeda.

(Liteartur: Dyaning, Inggita dan Nindias.2022 / wawancara wakil kurikulum SMP DEK)

C. Analisis eksplorasi penyebab masalah

Melalui kegiatan kajian literatur dan wawancara didapat hasil analisis bahwa Kurangnya pemanfataan perangkat siswa pada pemanfaatan TIK dalam pembelajaran IPA

adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya inovasi media digital dalam pembelajaran IPA yang memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran yang menyenangkan.

2.  Kurangnya penguasaan TIK kekinian oleh guru

Alternatif Solusi

“Kombinasi pemanfaatan aplikasi kekinian dan perangkat siswa dalam pembelajaran IPA untuk menghadirkan pembelajaran IPA yang menyenangkan”  


Identifikasi Masalah Pembelajaran

Masalah-masalah pembelajaran yang mungkin ditemui:

1. Penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus,

2. Membangun relasi dengan siswa

3. Melakukan disiplin positif,

4. Pemberian feedback, 

5. Metode pembelajaran,

6. Masalah motivasi,

7. Materi HOTS (High Order Thinking Skills),

8. Kemampuan literasi dan numerasi,

9. Miskonsepsi,

10. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,

11. Asesmen,

12. Interaksi dengan orang tua siswa,

13. Menggunakan model-model pembelajaran inovatif

Berikut contoh cara mengidentifikasi masalah pembelajaran:

Contoh 1

A. Jenis Permasalahan

Materi HOTS (High Order Thinking Skills)

B. Masalah yang diidentifikasi

Meskipun siswa mudah melakukan eksplorasi materi, siswa masih memiliki kendala dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti analisis kritis, sintesis, dan evaluasi.

C. Analisis identifikasi masalah

Indikator

Siswa masih sering mengeluh dan salah pada pengerjaan soal HOTS

Sebab

Kurangnya bimbingan dan pembiasaan pada latihan soal HOTS

Dampak

a.     Kemampuan siswa pada tingkat analisis kritis, sintesis, dan evaluasi masih rendah

b.    Keikutsertaan perwakilan sekolah pada ajang kompetensi di luar sekolah cukup rendah

Alternatif Solusi

a.     Diperlukan pembimbingan dan pembiasaan latihan yang sistematis untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

b.  Guru perlu merancang tugas yang mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif dan analitis.


Contoh 2

A. Jenis Permasalahan

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran

B. Masalah yang diidentifikasi

Pemanfataan perangkat siswa yang kurang efektif pada pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran 

C. Analisis identifikasi masalah

Indikator

a.  Penggunaan perangkat oleh guru terbatas pada tugas atau aktivitas yang tidak terkait secara langsung dengan kurikulum atau pembelajaran inti.

b.    Guru tidak memiliki pelatihan yang memadai dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran, sehingga kurangnya pemahaman tentang cara memanfaatkannya secara efektif.

Sebab

a.    Guru kurang mendapatkan dukungan atau pelatihan yang cukup dari pihak sekolah dalam hal penggunaan teknologi kekinian dalam pembelajaran.

b.    Guru kurang memiliki pemahaman dan keterampilan yang cukup dalam menggunakan teknologi kekinian dalam pembelajaran.

c.    Kemauan belajar guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran mungkin kurang.

d.    Mungkin ada resistensi terhadap perubahan atau ketidakpercayaan pada manfaat teknologi.

Dampak

a.   Siswa kurang termotivasi atau tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran jika pemanfaatan perangkat tidak memenuhi harapan siswa dan orang tua atau tidak menarik.

b.   Kurangnya rencana pembelajaran yang terstruktur dengan integrasi teknologi dapat mengakibatkan ketidakjelasan tentang apa yang harus dicapai oleh siswa.

Alternatif Solusi

a.   Merancang pembelajaran yang terintegrasi perangkat dengan menggunakan aplikasi kekinian

b.   Menjadi guru yang memilikim kemamuan untuk belajar merancang pembelajaran yang terintegrasi perangkat dengan menggunakan aplikasi kekinian secara kontiniu