Tuesday, November 28, 2023

Best Practice SIKLUS 2 PPG Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantukan Simulasi PhET Untuk Meningkatkan Kemampuan Memorisasi Rumus Dalam Pembelajaran IPA Materi Tekanan Hidrostatis

 


Best Practice

Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantukan Simulasi PhET Untuk Meningkatkan Kemampuan Memorisasi Rumus Dalam Pembelajaran IPA Materi Tekanan Hidrostatis

A.    A. Pendahuluan

Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mengingat dan memahami rumus, serta memahami besaran yang membangun suatu rumus adalah hal yang penting. Namun, seringkali siswa menghadapi kesulitan dalam memorisasi rumus tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di tingkat SMP memerlukan pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa, terutama dalam memorisasi rumus. Untuk mengatasi masalah ini, penulis menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantukan Simulasi PhET. Model ini mampu membantu siswa memahami dan mengingat rumus serta memahami hubungan besaran yang membangun suatu rumus dengan lebih baik melalui pendekatan yang interaktif dan praktis. Pendekatan ini melibatkan siswa membangun pengetahuan sendiri dalam pemecahan masalah nyata. Dengan bantuan percobaan dan simulasi interaktif seperti simulasi PhET dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep siswa terhadap suatu rumus. Penulis menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantukan Simulasi PhET untuk meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis hidrostatis.

B.     B. Pembahasan

1.      Situasi

Pada pelaksanaan pembelajaran, penulis melakukan identifikasi terdahap masalah-masalah yang dialami peserta didik pada pembelajaran IPA di kelas. Identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin terkait dengan metode pembelajaran, masalah motivasi, materi HOTS (High Order Thinking Skills), literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, asesmen, penggunaan model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman penulis saat pemeblajaran IPA. Dari identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang ditemukan, penulis fokus pada satu masalah yaitu kesulitan yang dihadapi siswa SMP kelas 8 dalam memahami dan mengingat rumus serta memahami hubungan besaran yang membangun suatu rumus pada materi tekanan hidrostatis hidrostatis. Pembelajaran konvensional kurang memotivasi dan tidak memberikan pengalaman langsung yang memadai siswa untuk membangun pengetahuan sendiri dan memorisasi rumus.

Dari hasil kajian literasi dan wawancara yang penulis lakukan ditemukan penyebab masalah utama rendahnya kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis adalah penggunaan model dengan media belajar yang belum tepat dan belum sesuai untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis. Hal ini sesuai dengan keadaan yang ditemui penulis pada saat pembelajaran di kelas.

Di dalam kelas IPA tingkat SMP kelas 8, penulis menghadapi tantangan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami rumus tekanan hidrostatis. Situasi pembelajaran saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kesulitan dalam menghafal dan mengaplikasikan rumus IPA secara efektif. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan ini melibatkan kompleksitas materi, kurangnya motivasi siswa, dan pembelajaran yang kurang interaktif.

Penulis juga mencatat bahwa sebagian besar siswa cenderung lupa atau bingung ketika ditanya tentang rumus tekanan hidrostatis, meskipun materi tersebut sudah diajarkan dalam pembelajaran konvensional. Kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran menyebabkan mereka kurang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep tersebut. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengatasi masalah ini dengan mencari pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan melibatkan siswa secara aktif. Dalam hal ini, tujuan utama adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami rumus serta memahami hubungan besaran yang mempengaruhi tekanan hidrostatis melalui sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik.

2.      Tantangan

Tantangan yang penulis hadapi saat mengimplementasikan inovasi pembelajaran untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut:

a.       Perencanaan dan persaiapan yang cermat

Model pembelajaran berbasis masalah dengan simulasi PhET memerlukan perencanaan dan persiapan yang cermat agar dapat berjalan efektif. Penulis perlu menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menentukan peran siswa, dan memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan, termasuk akses ke simulasi PhET.

b.        Membutuhkan waktu yang lebih lama

Penerapan model ini dapat membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pembelajaran konvensional. Hal ini karena siswa terlibat dalam pemecahan masalah dan eksplorasi konsep secara mendalam, yang membutuhkan waktu tambahan. Meskipun demikian, ketersediaanwaktu ini diharapkan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam.

c.         Pembelajaran belum tentu terarah

Terkadang, pembelajaran berbasis masalah dapat terasa belum pasti terarah karena siswa memiliki kebebasan dalam menjelajahi konsep. Namun, hal ini juga dapat menjadi kelebihan karena merangsang kreativitas dan pemikiran kritis siswa

d.        Peran aktif siswa

Keberhasilan model pembelajaran ini sangat tergantung pada peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus aktif berpartisipasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis untuk mencapai pemahaman yang mendalam.

e.         Kesulitan siswa dalam memahami konsep melalui simulasi PhET

Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan untuk memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui simulasi PhET. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan diferensiasi untuk membantu siswa dengan tingkat pemahaman yang berbeda. 

3.      Aksi

  Upaya yang penulis lakukan sebagai praktik baik mengimplementasikan inovasi pembelajaran untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut:

1)      Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) yang berpusat pada siswa, di mana siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran untuk memecahkan masalah yang kompleks. PBL dapat meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis.

2)   Mempeerbaiki model dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran terutama penggunaan media digital, apalagi siswa dibolehkan menggunakan perangkat. Model pembelajaran berbasis projek atau model pembelajaran berbasis masalah memungkinkan dengan karakteristik siswa untuk diterapkan di SMP DEK.

3)   Penggunaan media simulasi PhET untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPA.

4)   Penggunaan simulasi PhET untuk pembelajaran sains untuk membantu siswa dalam menganalisis hubungan dua besaran dan memberi penguatan pengetahuan nyata siswa terhadap suatu konsep tekanan hidrostatis

 Berikut adalah langkah-langkah penggunaan model PBL berbantukan simulasi PhET untuk meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis yang dilakukan penulis:

1)  Merencanakan pembelajaran dengan merancang modul ajar, LKPD, bahan bacaan digital, dan asesmen

2)        Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran pada modul ajar.

a.         Pembuka

a)      Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdo’a

b)     Guru mengambil absensi kehadiran peserta didik

c)   Guru menanyakan kabar peserta didik dengan semangat dan meminta peserta didik menjawab dengan semanagat

d)  Guru memberikan Ice Breaking untuk mengembalikan fokus peserta didik dalam pembelajaran

e)   Guru memberikan pertanyaan pemantik Dari pengalaman ananda berenang di kolom renang mana yang terasa lebih sulit atau berat, ananda berenang di permukaan kolam renang atau berenang saat menyelam pada kedalaman tertentu?”

f)       Guru memberikan penguatan setelah peserta didik memberikan jawaban

g)      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

h)     Guru menyampaikan materi prasyarat

b.        Kegiatan Inti

Orientasi peserta didik pada masalah

a)    Peserta didik mengamati dan memahami masalah lewat tayangan video aktivitas seorang penyelam

b)        Peserta didik diarahkan pada orientasi masalah

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

a)        Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok

-       Kelompok “Tekanan Hidrostatis”

-       Kelompok “Massa Jenis”

-       Kelompok “Gravitasi”

-       Kelompok “Kedalaman”

b)   Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terkait tugas dalam kelompok bahwa peserta didik akan melakukan diskusi untuk menentukan pemecahan masalah lewat simulasi PhET

c)  Peserta didik memperoleh dan mendengarkan penjelasan terkait kegiatan Simulasi PhET dan pengisian LKPD

d)       Peserta didik memahami tugas masing-masing

e)      Peserta didik melakukan diskusi dan membagi tugas untuk melakukan kegiatan Simulasi PhET dengan panduan LKPD

 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

                                                           a)     Peserta didik melakukan kegiatan Simulasi PhET dengan panduan LKPD

                                                           b)     Peserta didik melakukan ekplorasi bahan bacaan

                                                       c)     Peserta didik berdiskusi dalam pengisian LKPD dan menjawab pertanyaan pada LKPD

                                                      d)     Peserta didik berdiskusi dalam mengambil data hasil kegiatan Simulasi PhET

                                               e)     Peserta didik mendampatkan bimbingan guru saat mendiskusikan hasil berdasarkan pengamatan dan pertanyaan-pertanyaan pada LKPD

Mengembangkan dan menyajikan hasil

a)    Peserta didik dibimbing dalam menyelesaikan laporan hasil simulasi PhET pada LKPD

b)   Peserta didik mempresentasikan laporan hasil kegiatan Simulasi PhET, dan peserta didik yang lain memberikan tanggapan dan pertanyaan

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a)        Peserta didik mendengarkan penguatan terkait kebenaran konsep tekanan hidrostatis

b)        Peserta didik mendengarkan analisis konsep tekanan hidrostatis terhadap masalah yang diberikan diawal pembelajaran

c)        Peserta didik diminta mengisi refleksi pada halaman akhir LKPD

c.         Penutup

a)        Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik

b)        Guru memberikan Ulangan Harian lewat LMS sekolah

c)        Guru mengajak peserta didik bersyukur “Alhamdulillah”

d)       Guru menutup pembelajaran

 

Asesmen berbasis literasi yang dirancang penulis sebagai berikut:

1)  Tekanan pada zat padat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu gaya yang diterapkan dan luas permukaan bidang tekan. Gaya yang diterapkan pada zat padat akan mempengaruhi besarnya tekanan yang diterima oleh benda. Luas permukaan bidang tekan area juga akan mempengaruhi sejauh mana tekanan pada zat padat. Faktor lainnya juga sifat-sifat bahan seperti elastisitas atau kekerasan juga berperan penting dalam menentukan bagaimana zat padat akan memberikan tekanan.

Silakan ananda perhatikan gambar 4 buah benda dengan massa yang sama berikut ini!

                 


Pernyataan yang benar adalah …. (Multiple Kompleks/Jawaban Lebih dari Satu)

A.      Tekanan benda (1) lebih besar daripada benda (2)

B.       Tekanan benda (1) lebih besar daripada benda (3)

C.       Tekanan benda (2) lebih kecil daripada benda (3)

D.      Tekanan benda (2) lebih kecil daripada benda (4)

Jawaban: A, C, D

2)        Tekanan adalah konsep penting dalam fisika yang berkaitan dengan cara gaya bekerja pada suatu benda. Salah satu contoh yang relevan adalah tekanan yang diberikan oleh kaki sebuah meja terhadap suatu lantai. Perhatikan gambar meja yang memiliki berat 40 N berikut ini!

                 


Jika luas bidang tekan alas satu kaki meja 20 cm2, maka besar tekanan satu kaki meja terhadap lantai adalah ….

A.         20 N/m2

B.          200 N/m2

C.          2.000 N/m2

D.         20.000 N/m2

Jawaban: D

 

3)        Seorang penyelam saat melakukan aktivitas menyelam akan mengalami tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam dipengaruhi oleh 3 fakor utama, yaitu massa jenis zat cair, besarnya percepatan gravitasi di bumi, dan yang paling berpengaruh adalah kedalaman saat penyelam menyelam.

Pernyaatan pada wacana di atas BENAR atau SALAH?

Jawaban: Benar

 

4)        Saat berenang, ikan mengalami tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan hidrostatis yang dialami ikan dipengaruhi oleh kedalaman ikan berenang. Kedalaman ikan berenang dihitung dari jarak posisi ikan ke permukaan air. Silakan ananda perhatikan gambar ikan dalam akuarium beriku ini!

                   


Jika massa jenis air dalam akuarium 1.000 kg/m3 dan percapatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka besar tekanan hidrostatis yang dialami oleh ikan adalah …. Pascal

Jawaban: 2.000

 

5)        Decompression sickness adalah kondisi yang terjadi saat gelembung nitrogen terbentuk di dalam tubuh saat menyelam. Hal ini disebabkan tekanan hidrostatis yang menurun saat menyelam akan membuat nitrogen terlepas dari darah dan membentuk gelembung. Terbentuknya gelembung ini dapat menyebabkan rasa sakit, kelumpuhan, bahkan kematian. Oleh karena itu seorang penyelam perlu berhati-hati saat naik ke permukaan agar tekanan hidrostatis menurun secara perlahan.

Seorang penyelam melakukan aktivitas menyelam di laut, naik dari kedalaman 4 m menuju kedalaman 3 m secara perlahan. Jika massa jenis air laut 1.000 kg/m3 dan percapatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka besar penurunan tekanan hidrostatis yang dialami oleh penyelam saat naik adalah ….

A.      10.000 N/m2

B.       20.000 N/m2

C.       30.000 N/m2

D.      40.000 N/m2

Jawaban: A

C.     C. Refleksi

Hasil penilaian secara umum mencerminkan pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu pemahaman tentang konsep tekanan, serta kemampuan menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kendala yang dialami oleh beberapa siswa mungkin mencerminkan beragam karakteristik siswa, termasuk tingkat pemahaman awal siswa dalam menghubungkan konsep dengan penerapan kehidupan sehari-hari preferensi belajar, atau kemampuan matematis. Hasil formatif secara keseluruhan cenderung tinggi, ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran berpihak pada siswa telah berhasil dalam memotivasi siswa untuk belajar dan menerapkan pengetahuan siswa dalam konteks dunia nyata. Umpan balik yang diterima dari percobaan juga menunjukkan bahwa siswa telah merasakan senang dengan pendekatan ini dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan membangun sendiri pengetahun dan rumus IPA.

Beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep tertentu, seperti penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan kedalaman. Meskipun sebagian besar siswa mencapai hasil yang baik, penting untuk memahami bahwa beberapa siswa mungkin membutuhkan pendampingan khusus. Hasil penilaian menunjukkan variasi dalam pemahaman siswa. Beberapa siswa mencapai tingkat yang sangat tinggi, sementara ada siswa menghadapi kesulitan. Hal ini menciptakan tantangan dalam memastikan bahwa hasil penilaian mencerminkan pemahaman yang komprehensif bagi semua siswa. Hal lain yang penulis temui adalah bahwa setiap siswa memiliki tingkat perkembangan dan kemampuan yang berbeda. Beberapa siswa memiliki kendala pada hasil pembagian matematis terutama pada pembagi bilangan desimal, yang bisa saja merupakan kendala perkembangan yang perlu diatasi dengan pendekatan yang lebih individual.

D.    D. Kesimpulan

Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantukan Percobaan dan Simulasi PhET dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami rumus, serta memahami hubungan besaran yang mempengaruhi tekanan hidrostatis dalam pembelajaran IPA. Melalui pendekatan yang interaktif dan praktis, siswa dapat memahami rumus dengan lebih baik. Dengan penerapan yang tepat, model pembelajaran ini dapat menjadi best practice dalam meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA. 

E.    E. Daftar Pustaka

Ardiansyah, Ryan. Dkk. 2020. Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Abad 21 Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis STEM Bagi Guru IPA. Bandung: Universitas Siliwangi.

Afafa, Luthfin. 2021. Pengaruh Media Simulasi Phet Dalam Pembelajaran Ipa Materi Tekanan Zat Cair Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Jember: Universitas Jember

Paat, Meike. Dkk. 2021. Penerapan LKS Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi SMPN 5 Tondano. Manado: Universitas Negeri Manado.

Dyaning, Inggita dan Nindias.2022. Analisis Penggunaan TIK Pada Pembelajaran IPA, Hubungannya Dengan Literasi TIK dan Hambatannya.Yokyakarta:UIN Sunan Kalijaga.

Nurjannah, Siti. dkk. 2023. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Smp Materi Tekanan Hidro.

       

Best Practice SIKLUS 1 PPG Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Projek Terpusat Pada Peserta Didik Dengan Mengkombinasikan Pemanfaatan Aplikasi Kekinian (Word Wall Dan Canva) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Usaha dan Energi

 


Best Practice

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Projek Terpusat Pada Peserta Didik Dengan Mengkombinasikan Pemanfaatan Aplikasi Kekinian (Word Wall Dan Canva) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Usaha dan Energi

 

A.    A.  Pendahuluan

Pembelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus dipelajari oleh peserta didik di sekolah. Mata pelajaran ini memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang alam semesta dan fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Pembelajaran IPA menjadi penting karena kontekstualitas materinya. Penerapan pengetahuan di dalam pembelajaran IPA sangat banyak di sekitar aktvitas manusia. Namun, pembelajaran IPA seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan oleh peserta didik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a.      Materi IPA yang abstrak dan sulit dipahami

b.      Metode pembelajaran yang monoton dan tidak menarik

c.      Kurangnya motivasi belajar peserta didik

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan menemukan pengetahuannya sendiri. Hal ini juga akan didukung oleh perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh peserta didik berupa laptop/gadget dengan internet yang kuat.

Salah satu model pembelajaran yang dapat dikategorikan sebagai student centered learning adalah Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran ini menekankan pada kegiatan projek yang dilakukan oleh peserta didik untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan.

Dalam best practice ini, penulis menerapkan model PjBL dalam pembelajaran IPA pada materi Usaha dan Energi di kelas 8 SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan judul Penggunakan model PJBL yang terpusat pada peserta didik denagn mengkombinasikan pemanfaatan aplikasi kekinian (word wall dan canva) pada perangkat peserta didik untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi Usaha dan Energi

 

B.   B.  Pembahasan

1.      Situasi

Pada awal pembelajaran, penulis melakukan identifikasi terdahap masalah-masalah yang dialami peserta didik pada pembelajaran IPA di kelas. Identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin terkait dengan penanganan peserta didik bermasalah dan berkebutuhan khusus, membangun relasi dengan peserta didik, melakukan disiplin positif, pemberian feedback, metode pembelajaran, masalah motivasi, materi HOTS (High Order Thinking Skills), literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, asesmen, interaksi dengan orang tua peserta didik, menggunakan model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman penulis saat pemeblajaran IPA. Dari identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang ditemukan, penulis fokus pada satu masalah yaitu kurangnya minat belajar peserta didik pada pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain:

a.      Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran

b.      Peserta didik sering mengantuk atau tidak memperhatikan saat pembelajaran berlangsung

c.      Peserta didik sering mengajukan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran

d.      Peserta didik mencuri-curi waktu untuk bermain game saat pembelajaran berlangsung

e.      eberapa peserta didik masih memiliki kebiasaan bebicara saat pembelajaran IPA

 

Dari hasil kajian literasi dan wawancara yang penulis lakukan ditemukan penyebab masalah utama kurangnya minat pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

a.       Materi IPA dianggap terlalu susah dan rumit, dan terkadang pusing dalam mempelajarinya.

Kebanyakan peserta didik tidak memiliki ketertarikan pada mata pelajaran IPA karena dianggap terlalu susah dan rumit, dan terkadang pusing dalam mempelajari IPA. Pelajaran IPA tidak menarik dan tidak menyenangkan sehingga peserta didik kurang memiiliki daya tarik dalam mempelajari pelajaran IPA. ( Yunarti, Nely.2020).

b.      Kurangnya penggunaan media inovasi dalam bentuk media digital yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA.

Hambatan yang dimiliki guru IPA diantaranya adalah minat belajar peserta didik yang kurang akibat penggunaan alat peraga yang kurang efektif dan Guru hanya menggunakan buku teks IPA, presentasi power point dan video pendidikan yang hanya dimiliki oleh guru, dan cuma beberapa kecil anak didik yang memahaminya. (Sari, Armaya.2022).

c.       Metode yang kurang sesuai dengan media pembelajaran yang dimiliki peserta didik

Penguasaan metode pembelajaran yang diterapkan guru yang terigrasi TIK masih kurang untuk menciptakan pembelajaran IPA berbasis perangkat yang dimiliki oleh peserta didik. (Kartika Fitria, M.Pd/Wakil Kurikulum SMP DEK. 2023).

 

2.      Tantangan

Tantangan yang penulis hadapi saat mengimplementasikan inovasi pembelajaran untuk mengatasi masalah kurangnya minat belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

a.         Meskipun kolaborasi adalah elemen penting dalam inovasi ini, beberapa peserta didik masih menghadapi kesulitan dalam berkolaborasi dengan teman-taman mereka. Beberapa peserta didik ada yang cenderung bekerja secara mandiri atau memiliki konflik dalam kelompok. Hal ini mengganggu karakter pembelajaran yang berpihak pada peserta didik karena membutuhkan kerjasama antar peserta didik

b.        Penilaian dalam pembelajaran berbasis projek dengan inovasi ini menjadi lebih subjektif. Guru menghadapi kesulitan dalam menilai sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Ini dapat menciptakan tantangan dalam memberikan umpan balik yang adil dan konstruktif kepada peserta didik, yang bisa mengganggu prinsip pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Terbukti pada hasil pembelajaran, dimaan terdapat beberapa peserta didik dengan nilai yang masih rendah.

c.         Pembelajaran berbasis projek dan penggunaan alat teknologi memerlukan lebih banyak waktu. Ini bisa menjadi tantangan jika ada tekanan waktu untuk menyelesaikan materi dan hal ini terjadi. Ketika peserta didik harus menyelesaikan projek sambil memahami konsep, waktu bisa menjadi kendala.

d.        Tingkat literasi peserta didik masih rendah yang terlihat pada kegiatan eksplorasi materi focus peserta didik hanya pada bahan bacaan yang sudah disipakan oleh guru. Dengan perangkat dan akses internet yang mendukung, harusnya peserta didik bias memperbanyak sumber bacaan

 

3.      Aksi

  Upaya yang penulis lakukan sebagai praktik baik adalah sebagai berikut:

a.         Penggunaan model PjBL yang terpusat pada peserta didik pada materi usaha dan energy

b.        Kombinasikan aplikasi word wall dan canva dalam pembelajaran IPA sebagai media digital ineraktif yang dapat meningkatkan minat dan penguasaan konsep peserta didik pada materi usaha dan energi.

  Pembelajaran dengan model PjBL mendorong peserta didik untuk aktif terlibat dalam pembelajaran dengan menyelesaikan projek yang autentik. PjBL berbantu canva yang dapat digunakan peserta didik untuk mendeskripsikan konsep usaha dan energi dalam bentuk media audio visual. Pembelajaran menjadi menarik dengan diawali pemanfaatan aplikasi word wall untuk menampilkan definisi dan konsep-konsep penting materi usaha dan energi lewat kuis berbasis game edukasi sederhana.

  Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a.         Merancang modul Ajar, LKPD, dan asesmen yang mendukung

b.        Melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan salam, berdo’a dan kuis (pre test) menggunakan aplikasi word wall berbasis game edukasi sederhana sebagai pengantar konsep usaha dan energi sekalian untuk menarik perhatian peserta didik

c.         Memberikan pertanyaan pemantik ”Bagaimana usaha ananda untuk memindahkan meja teacher ini dari sini ke sana?”

d.        Menetapkan tema projek “Memahami konsep usaha dan energi lewat design poster atau video animasi menggunakan aplikasi canva”

e.         Menetapkan rencana aktivitas pembelajaran

a)        Guru membagi kelompok peserta didik

b)        Peserta didik memperhatikan dan mengikuti arahan pada LKPD

c)        Peserta didik diminta mengekplorasi pengetahuan tentang konsep usaha dan energi dan penerapannya sehari-hari pada juarajamannow.blogspot.com (blog penulis)

d)       Hasil ekplorasi dituangkan dalam design menggunakan canva untuk menghasilkan poster atau video animasi sederhana

f.         Peserta didik melakukan proses aktivitas pembelajaran dalam kelompok dan guru melakukan monitoring perkembangan design projek peserta didik sembari memberikan bimbingan dan arahan secara intensif

g.        Peserta didik mempresentasikan konsep usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari lewat tampilan karya design projek peserta didik

h.        Guru bersama peserta didik merefleksi pembelajaran dan memberikan penguatan kesimpulan terhadap konsep usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

i.          Guru memberikan post tes dengan bentuk instrument asesmen berbasis literasi dengan hasil yang diperoleh peserta didik rata-rata sangat baik

 

C.     C.  Refleksi

Berdasarkan hasil penilaian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran berbasis Projek berbantukan aplikasi word wall dan canva dalam pembelajaran IPA pada materi usaha dan energi telah berhasil meningkatkan minat belajar peserta didik. Hasil penilaian secara umum mencerminkan pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu pemahaman tentang konsep hubungan usaha dan energi, serta kemampuan menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kendala yang dialami oleh beberapa peserta didik mungkin mencerminkan beragam karakteristik peserta didik, termasuk tingkat pemahaman awal peserta didik dalam menghubungkan konsep dengan penerapan kehidupan sehari-hari preferensi belajar, atau kemampuan matematis. Meskipun hasil formatif secara keseluruhan tinggi, ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran berpihak pada peserta didik telah berhasil dalam memotivasi peserta didik untuk belajar dan menerapkan pengetahuan peserta didik dalam konteks dunia nyata. Umpan balik yang diterima dari projek juga menunjukkan bahwa peserta didik telah merasakan manfaat dari pendekatan ini dalam mengembangkan keterampilan kreatif dan berpikir kritis.Berdasarkan penerapan inovasi pembelajaran ini dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran Berbasis Projek berbantukan aplikasi word wall dan canva merupakan salah satu alternatif yang efektif untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA.

 

D.    D.   Kesimpulan

Penerapan model Pembelajaran Berbasis Projek berbantukan word wall dan canva dalam pembelajaran IPA terbukti dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian yang menunjukkan bahwa peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, serta umpan balik yang diterima dari peserta didik yang menunjukkan bahwa mereka merasakan manfaat dari pendekatan pembelajaran ini. Untuk meningkatkan efektivitas penerapan model Pembelajaran Berbasis Projek perlu diperhatikan topik proyek yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

 

E.     E.  Daftar Pustaka

 

Agustini, Dian.2021. Canva merupakan aplikasi online yang dapat kita gunakan untuk membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Ponorogo: IAIN Ponorogo.

Dyaning, Inggita dan Nindias.2022. Analisis Penggunaan Tik Pada Pembelajaran Ipa, Hubungannya Dengan Literasi Tik Dan Hambatannya.Yokyakarta:UIN Sunan Kalijaga.

Linasari, Leni, dan Syaiful Arif. 2022. Pengaruh kemandirian belajar terhadap minat belajar IPA Peserta didik Kelas VIII SMP. Ponorogo: IAIN Ponorogo.

Nisrinafatin.2020. Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik.  Salatiga:Universitas Kristen Satya Wacana.

Rahmat, Pupu Saeful. 2021. Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Menulis Peserta didik SMP.Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sari, Armaya.2022. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Menggunakan Aplikasi Tiktok Pada Pembelajaran IPA-Biologi di Masa New NormalMedan:Universitas Negeri Medan.

 







Sunday, November 26, 2023

LENGKAP LEMBAR KERJA DAN PERANGKAT PENDUKUNG SIKLUS 2 PPG DALAM JABATAN TAHUN 2023

Salam Juara, 
Selamat dan semoga sukses sobat guru yang diberi amanah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023. Selanjutnya masih sebagai bentuk dukungan kami, berikut lembar kerja lengkap dan perangkat pendukung Siklus 2 PPG DALAM JABATAN TAHUN 2023.

SIKLUS 2 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
LK 1.1 Identifikasi Masalah Klik Download
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Klik Download
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah Klik Download
LK 2.00 Ekplorasi Alternatif Solusi Klik Download
LK 2.1 Ekplorasi Alternatif Solusi Klik Download
LK 2.2 Penentuan Solusi Klik Download
LK 2.3 Rencana Aksi Klik Download
LK 2.4 Rencana Evaluasi Klik Download

Modul Ajar Aksi PPL Siklus 2 "Model Pembelajaran Berbasis Masalah"

Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 2 Aksi 2 PPL Siklus 2

Jurnal Refleksi Aksi PPL Siklus 2  

Video Aksi 2 PPL Siklus 2 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran IPA


SEMOGA BERMANFAAT, SALAM JUARA
Bantu SUBSCRIBE Youtube JUARA JAMAN NOW
TikTok @KepsekJamanNow


LENGKAP LEMBAR KERJA DAN PERANGKAT PENDUKUNG SIKLUS 1 PPG DALAM JABATAN TAHUN 2023

 Salam juara, 

Selamat kepada bapak/ibu guru yang lulus Pendidikan Profesi Pendidik (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023. Prestasi ini merupakan bukti komitmen bapak/ibu guru dalam mengembangkan diri sebagai seorang pendidik yang berkualitas dan kompeten. Semoga sukses dalam menempuh perjalanan penuh makna dan berdampak ini. Semoga dapat memberikan dampak positif untuk perbaikan pembelajaran anak didik di sekolah.

Semangat mengemban amanah menuju guru profesional. Teruslah berinovasi, belajar, dan menjadi inspirasi bagi rekan sejawat guru dan siswa di sekolah. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah.

Sebagai bentuk dukungan kami kepada sobat guru yang sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru tahun 2023, berikut Referensi contoh lengkap lembar kerja dan perangkat pendukung Pendidikan Prfoesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023. 

SIKLUS 1 Model Pembelajaran Berbasis Projek

LK 1.1 Identifikasi Masalah Download

LK 1.2 Ekplorasi Penyebab Masalah Download

LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah Download

LK 2.00 Ekplorasi Alternatif Solusi Download

LK 2.1 Ekplorasi Alternatif Solusi Download

LK 2.2 Penentuan Solusi Download

LK 2.3 Rencana Aksi Download

LK 2.4 Rencana Evaluasi Download

Sebagai Referensi dan contoh MODUL AJAR Download Modul Ajar

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD IPA) Download LKPD

Jurnal Refleksi Aksi 1 PPL Siklus 1 PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Video Pelaksanaan Aksi 1 PPL Siklus 1 PPG Dalam Jabatan Tahun 2023 "Meningkatkan Minat Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Projek Berbantukan Aplikasi Word Wall dan Canva Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Usaha dan Energi"


SEMOGA BERMANFAAT, SALAM JUARA
Bantu Subscribe YOUTUBE JUARA JAMAN NOW
TikTok @KepsekJamanNow