Monday, December 4, 2023

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN APLIKASI CANVA

 

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN APLIKASI CANVA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMORISASI RUMUS USAHA DAN ENERGI DI SMP DEK.

Nispu Mabrur, S.Pd

Mahasiswa PPG Dalam Jabatan 2023

Abstrak : Kemampuan mengingat dan memahami rumus merupakan hal fundamental dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan model pembelajaran berbasis proyek (PBL) berbantuan aplikasi Canva dalam meningkatkan kemampuan memorisasi rumus usaha dan energi pada siswa kelas 8 SMP DEK. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Terdapat dua kelompok yang masing-masing diberi perlakuan berbeda, yaitu kelas eksperimen dengan menerapkan model PBL berbantuan Canva dan kelas kontrol tanpa model PBL dan Canva. Subyek penelitian terdiri dari 30 siswa kelas 8 yang terbagi dalam dua kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan antara kelas eksperimen model PBL berbantuan Canva dengan kelas kontrol. Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi sebesar 26,97 poin daripada kelas kontrol. Dengan demikian, model pembelajaran PBL berbantuan Canva terbukti efektif meningkatkan kemampuan memorisasi rumus siswa dalam pembelajaran IPA.

Kata kunci: Memorisasi rumus, pembelajaran berbasis proyek, Canva, IPA

PENDAHULUAN

Kemampuan mengingat dan memahami rumus merupakan hal fundamental dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Rumus-rumus dalam IPA menjadi dasar bagi pemahaman konsep-konsep penting dan menunjang kemahiran dalam perhitungan serta analisis permasalahan terkait. Namun, penelitian menunjukkan bahwa siswa SMP kerap mengalami kesulitan dalam mengingat rumus-rumus IPA (Rohmawati, 2015).

Project Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar (Moss & Van Duzer, 1998). Pembelajaran Berbasis Proyek melibatkan aktvitas pemecahan masalah yang mengintegrasikan berpikir kritis, keterampilan manajemen, dan teknik melalui proses investigasi. Keunggulan model Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain meningkatkan motivasi siswa, memberi pengalaman nyata, sekaligus melatih kerja sama tim dan disiplin (Genareta, 2015).

Canva adalah aplikasi desain grafis online yang memungkinkan pembuatan desain secara mudah dan cepat. Fitur Canva meliputi gambar, video, animasi, dan lain sebagainya. Penggunaan Canva untuk media presentasi dalam pendidikan telah terbukti efektif karena tampilan visual yang menarik serta kemudahan pengoperasian membuat minat dan pemahaman siswa menjadi lebih baik (Nurdyansyah, 2018).

Memorisasi adalah kemampuan menyimpan dan memahami informasi di memori dan mengingatnya kembali. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi memorisasi, seperti pengulangan, asosiasi, visualisasi, minat, dan konsentrasi (Santoso, 2017). Strategi yang dipakai dalam model pembelajaran turut mempengaruhi keberhasilan memorisasi siswa (Ngalimun, 2020).

Materi Usaha dan Energi merupakan salah satu materi dalam Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Materi Usaha dan Energi memuat beberapa konsep penting seperti definisi Usaha dan Energi, satuan Usaha dan Energi, serta rumus Usaha dan Energi serta penerapannya dalam perhitungan soal (Kemendikbud, 2022).

Berdasarkan studi pendahuluan di kelas 8 SMP DEK, ditemukan permasalahan yang serupa. Sebagian besar siswa kelas 8 mengalami kesulitan dalam mengingat rumus usaha dan energi. Akibatnya, penerapan rumus dalam soal menjadi tidak maksimal. Siswa cenderung menghafal rumus sesaat sebelum ulangan harian, tanpa pemahaman konsep yang baik. Dampak berkelanjutannya adalah kurangnya pemahaman terhadap konsep dan penerapan dari suatu materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan model project based learning berbantuan aplikasi Canva dapat meningkatkan kemampuan memorisasi rumus usaha dan energi pada siswa kelas 8 SMP DEK?” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan model project based learning berbantuan aplikasi Canva dalam meningkatkan kemampuan memorisasi rumus Usaha dan Energi pada siswa kelas 8 SMP DEK.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain Eksperimen Semu dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Terdapat dua kelompok yang masing-masing diberi perlakuan berbeda, yaitu kelas eksperimen dengan menerapkan model Problem Based Learning berbantuan Canva dan kelas kontrol tanpa model Problem Based Learning dan Canva. Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 30 siswa kelas 8 yang terbagi dalam dua kelas. Kelas 8.1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 15 siswa dan kelas 8.2 sebagai kelas kontrol berjumlah 15 siswa. Instrumen Penelitian Instrumen berupa soal tes formatif materi Usaha dan Energi sejumlah 5 soal berbasis literasi dengan 4 tipe soal, yaitu: pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat dan benar atau salah.  Tes formatif untuk mengukur kemampuan memorisasi rumus siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Penerapan Model Project Based Learning Berbantuan Aplikasi Canva

Pembelajaran dengan penerapan model Project Based Learning berbantuan plikasi Canva diawali dengan menampilkan konsep-konsep penting pada materi Usaha dan Energi melalui permainan kuis interaktif menggunakan aplikasi Word Wall. Selanjutnya siswa melakukan eksplorasi materi dalam diskusi kelompok dengan bantuan LKPD yang dirancang oleh guru. Siswa mengerjakan projek dalam kelompok membuat poster konsep Usaha dan Energi beserta contoh penerapannya dengan bantuan aplikasi Canva.

Hasil observasi dan penilaian terhadap karya poster siswa menunjukkan pencapaian tujuan penerapan Model Project Based Learning Berbantuan Aplikasi Canva. Peningkatan pemahaman konsep yang diharapkan terdesain dengan baik pada karya poster siswa. Siswa juga memberikan umpan balik positif terkait penerapan model Project Based Learning berbantuan Canva yang dirasakan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.

 

2.      Hasil Uji Efektivitas Model Project Based Learning Berbantuan Aplikasi Canva

Hasil tes formatif kelas ekperimen penerapan model pembelajaran berbasis projek berbantuanCanva  dan kelas control.

Kelas 8.1

(Kelas Eksperimen)

Kelas 8.2

(Kelas Kontrol)

100

100

60

94

76

100

100

50

94

60

94

93

80

47

100

100

100

47

100

53

100

47

100

93

100

60

80

80

100

47

 

Berdasarkan data nilai formatif kedua kelas yang Bapak berikan, berikut ini hasil analisis uji-t independen menggunakan SPSS:

Tabel 1. Hasil Uji-t Nilai Tes Formatif Siswa

 

Levene's Test

t-test for Equality of Means

F

0.183

 

Sig.

0.670

 

t

 

9.32

df

 

62

Sig. (2-tailed)

 

0.000

Mean Difference

 

26.97

Std. Error Difference

 

2.89

95% Confidence Interval of the Difference (Lower Bound - Upper Bound)

 

21.19 - 32.75

 

Nilai signifikansi uji Levene adalah 0.670 (di atas 0.05), sehingga variansi kedua kelompok diasumsikan sama. Pada output uji-t didapatkan nilai signifikansi 0.000 (di bawah 0.05) yang berarti terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan antara kelas eksperimen model PBL berbantuan Canva dengan kelas kontrol. Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi sebesar 26.97 poin daripada kelas kontrol. Dengan demikian model Pembelajaran Berbasis Projek berbantuan Canva terbukti efektif meningkatkan kemampuan memorisasi rumus siswa.

 

KESIMPULAN:

Penerapan model Pembelajaran Berbasis Projek berbantuan Canva menunjukkan bahwa langkah yang diambil telah berhasil mengatasi masalah awal. Penerapan model pembelajaran berbasis projek dengan metode diskusi dan kerja kelompok yang didukung oleh aplikasi Canva untuk membuat projek poster berhasil meningkatkan keterlibatan dan kreativitias siswa dalam pembelajaran. Hasilnya mencakup peningkatan pemahaman konsep Usaha dan Energi serta kemampuan memorisasi rumus. Hal ini tercermin dari hasil observasi, dan penilaian projek poster, serta hasil posttest siswa kelas yang menerapkan model Pembelajaran Berbasis Projek berbantuan Canva lebih tinggi daripada kelas yang tidak menerapkan model Pembelajaran Berbasis Projek berbantuan Canva.

SARAN

Uji coba penerapan model Pembelajaran Berbasis Projek berbantuan Canva ini merupakan penelitian sederhana yang masih dalam kelompok terbatas dan skala kecil. Penulis memberikan saran perlunya dilakukan bagi peneliti selanjutnya dalam skala yang lebih besar.

Daftar Pustaka

Generata, L. (2015). Project Based Learning: A Practical Guide for K-12 Classrooms. Corwin Press.

Kemendikbud. (2022). Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kemendikbud.

Moss, P. A., & Van Duzer, T. (1998). Using Classroom Assessment to Improve Teaching and Learning. Corwin Press.

Ngalimun. (2020). Model Pembelajaran dan Penerapannya dalam Kurikulum 2013. Bumi Aksara

Nurdyansyah, A. (2018). Efektivitas Penggunaan Canva dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Proyek. Jurnal Pendidikan Matematika. 12(2), 101-114.

Santoso, P. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Memorisasi Rumus pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 6(1), 11-17.


Download di sini Artikel



Tuesday, November 28, 2023

Best Practice SIKLUS 2 PPG Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantukan Simulasi PhET Untuk Meningkatkan Kemampuan Memorisasi Rumus Dalam Pembelajaran IPA Materi Tekanan Hidrostatis

 


Best Practice

Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantukan Simulasi PhET Untuk Meningkatkan Kemampuan Memorisasi Rumus Dalam Pembelajaran IPA Materi Tekanan Hidrostatis

A.    A. Pendahuluan

Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mengingat dan memahami rumus, serta memahami besaran yang membangun suatu rumus adalah hal yang penting. Namun, seringkali siswa menghadapi kesulitan dalam memorisasi rumus tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di tingkat SMP memerlukan pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa, terutama dalam memorisasi rumus. Untuk mengatasi masalah ini, penulis menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantukan Simulasi PhET. Model ini mampu membantu siswa memahami dan mengingat rumus serta memahami hubungan besaran yang membangun suatu rumus dengan lebih baik melalui pendekatan yang interaktif dan praktis. Pendekatan ini melibatkan siswa membangun pengetahuan sendiri dalam pemecahan masalah nyata. Dengan bantuan percobaan dan simulasi interaktif seperti simulasi PhET dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep siswa terhadap suatu rumus. Penulis menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantukan Simulasi PhET untuk meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis hidrostatis.

B.     B. Pembahasan

1.      Situasi

Pada pelaksanaan pembelajaran, penulis melakukan identifikasi terdahap masalah-masalah yang dialami peserta didik pada pembelajaran IPA di kelas. Identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin terkait dengan metode pembelajaran, masalah motivasi, materi HOTS (High Order Thinking Skills), literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, asesmen, penggunaan model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman penulis saat pemeblajaran IPA. Dari identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang ditemukan, penulis fokus pada satu masalah yaitu kesulitan yang dihadapi siswa SMP kelas 8 dalam memahami dan mengingat rumus serta memahami hubungan besaran yang membangun suatu rumus pada materi tekanan hidrostatis hidrostatis. Pembelajaran konvensional kurang memotivasi dan tidak memberikan pengalaman langsung yang memadai siswa untuk membangun pengetahuan sendiri dan memorisasi rumus.

Dari hasil kajian literasi dan wawancara yang penulis lakukan ditemukan penyebab masalah utama rendahnya kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis adalah penggunaan model dengan media belajar yang belum tepat dan belum sesuai untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis. Hal ini sesuai dengan keadaan yang ditemui penulis pada saat pembelajaran di kelas.

Di dalam kelas IPA tingkat SMP kelas 8, penulis menghadapi tantangan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami rumus tekanan hidrostatis. Situasi pembelajaran saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kesulitan dalam menghafal dan mengaplikasikan rumus IPA secara efektif. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan ini melibatkan kompleksitas materi, kurangnya motivasi siswa, dan pembelajaran yang kurang interaktif.

Penulis juga mencatat bahwa sebagian besar siswa cenderung lupa atau bingung ketika ditanya tentang rumus tekanan hidrostatis, meskipun materi tersebut sudah diajarkan dalam pembelajaran konvensional. Kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran menyebabkan mereka kurang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep tersebut. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengatasi masalah ini dengan mencari pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan melibatkan siswa secara aktif. Dalam hal ini, tujuan utama adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami rumus serta memahami hubungan besaran yang mempengaruhi tekanan hidrostatis melalui sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik.

2.      Tantangan

Tantangan yang penulis hadapi saat mengimplementasikan inovasi pembelajaran untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut:

a.       Perencanaan dan persaiapan yang cermat

Model pembelajaran berbasis masalah dengan simulasi PhET memerlukan perencanaan dan persiapan yang cermat agar dapat berjalan efektif. Penulis perlu menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menentukan peran siswa, dan memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan, termasuk akses ke simulasi PhET.

b.        Membutuhkan waktu yang lebih lama

Penerapan model ini dapat membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pembelajaran konvensional. Hal ini karena siswa terlibat dalam pemecahan masalah dan eksplorasi konsep secara mendalam, yang membutuhkan waktu tambahan. Meskipun demikian, ketersediaanwaktu ini diharapkan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam.

c.         Pembelajaran belum tentu terarah

Terkadang, pembelajaran berbasis masalah dapat terasa belum pasti terarah karena siswa memiliki kebebasan dalam menjelajahi konsep. Namun, hal ini juga dapat menjadi kelebihan karena merangsang kreativitas dan pemikiran kritis siswa

d.        Peran aktif siswa

Keberhasilan model pembelajaran ini sangat tergantung pada peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus aktif berpartisipasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis untuk mencapai pemahaman yang mendalam.

e.         Kesulitan siswa dalam memahami konsep melalui simulasi PhET

Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan untuk memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui simulasi PhET. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan diferensiasi untuk membantu siswa dengan tingkat pemahaman yang berbeda. 

3.      Aksi

  Upaya yang penulis lakukan sebagai praktik baik mengimplementasikan inovasi pembelajaran untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan siswa dalam memorisasi rumus pada pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut:

1)      Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) yang berpusat pada siswa, di mana siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran untuk memecahkan masalah yang kompleks. PBL dapat meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis.

2)   Mempeerbaiki model dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran terutama penggunaan media digital, apalagi siswa dibolehkan menggunakan perangkat. Model pembelajaran berbasis projek atau model pembelajaran berbasis masalah memungkinkan dengan karakteristik siswa untuk diterapkan di SMP DEK.

3)   Penggunaan media simulasi PhET untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPA.

4)   Penggunaan simulasi PhET untuk pembelajaran sains untuk membantu siswa dalam menganalisis hubungan dua besaran dan memberi penguatan pengetahuan nyata siswa terhadap suatu konsep tekanan hidrostatis

 Berikut adalah langkah-langkah penggunaan model PBL berbantukan simulasi PhET untuk meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA materi tekanan hidrostatis yang dilakukan penulis:

1)  Merencanakan pembelajaran dengan merancang modul ajar, LKPD, bahan bacaan digital, dan asesmen

2)        Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran pada modul ajar.

a.         Pembuka

a)      Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdo’a

b)     Guru mengambil absensi kehadiran peserta didik

c)   Guru menanyakan kabar peserta didik dengan semangat dan meminta peserta didik menjawab dengan semanagat

d)  Guru memberikan Ice Breaking untuk mengembalikan fokus peserta didik dalam pembelajaran

e)   Guru memberikan pertanyaan pemantik Dari pengalaman ananda berenang di kolom renang mana yang terasa lebih sulit atau berat, ananda berenang di permukaan kolam renang atau berenang saat menyelam pada kedalaman tertentu?”

f)       Guru memberikan penguatan setelah peserta didik memberikan jawaban

g)      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

h)     Guru menyampaikan materi prasyarat

b.        Kegiatan Inti

Orientasi peserta didik pada masalah

a)    Peserta didik mengamati dan memahami masalah lewat tayangan video aktivitas seorang penyelam

b)        Peserta didik diarahkan pada orientasi masalah

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

a)        Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok

-       Kelompok “Tekanan Hidrostatis”

-       Kelompok “Massa Jenis”

-       Kelompok “Gravitasi”

-       Kelompok “Kedalaman”

b)   Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terkait tugas dalam kelompok bahwa peserta didik akan melakukan diskusi untuk menentukan pemecahan masalah lewat simulasi PhET

c)  Peserta didik memperoleh dan mendengarkan penjelasan terkait kegiatan Simulasi PhET dan pengisian LKPD

d)       Peserta didik memahami tugas masing-masing

e)      Peserta didik melakukan diskusi dan membagi tugas untuk melakukan kegiatan Simulasi PhET dengan panduan LKPD

 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

                                                           a)     Peserta didik melakukan kegiatan Simulasi PhET dengan panduan LKPD

                                                           b)     Peserta didik melakukan ekplorasi bahan bacaan

                                                       c)     Peserta didik berdiskusi dalam pengisian LKPD dan menjawab pertanyaan pada LKPD

                                                      d)     Peserta didik berdiskusi dalam mengambil data hasil kegiatan Simulasi PhET

                                               e)     Peserta didik mendampatkan bimbingan guru saat mendiskusikan hasil berdasarkan pengamatan dan pertanyaan-pertanyaan pada LKPD

Mengembangkan dan menyajikan hasil

a)    Peserta didik dibimbing dalam menyelesaikan laporan hasil simulasi PhET pada LKPD

b)   Peserta didik mempresentasikan laporan hasil kegiatan Simulasi PhET, dan peserta didik yang lain memberikan tanggapan dan pertanyaan

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a)        Peserta didik mendengarkan penguatan terkait kebenaran konsep tekanan hidrostatis

b)        Peserta didik mendengarkan analisis konsep tekanan hidrostatis terhadap masalah yang diberikan diawal pembelajaran

c)        Peserta didik diminta mengisi refleksi pada halaman akhir LKPD

c.         Penutup

a)        Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik

b)        Guru memberikan Ulangan Harian lewat LMS sekolah

c)        Guru mengajak peserta didik bersyukur “Alhamdulillah”

d)       Guru menutup pembelajaran

 

Asesmen berbasis literasi yang dirancang penulis sebagai berikut:

1)  Tekanan pada zat padat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu gaya yang diterapkan dan luas permukaan bidang tekan. Gaya yang diterapkan pada zat padat akan mempengaruhi besarnya tekanan yang diterima oleh benda. Luas permukaan bidang tekan area juga akan mempengaruhi sejauh mana tekanan pada zat padat. Faktor lainnya juga sifat-sifat bahan seperti elastisitas atau kekerasan juga berperan penting dalam menentukan bagaimana zat padat akan memberikan tekanan.

Silakan ananda perhatikan gambar 4 buah benda dengan massa yang sama berikut ini!

                 


Pernyataan yang benar adalah …. (Multiple Kompleks/Jawaban Lebih dari Satu)

A.      Tekanan benda (1) lebih besar daripada benda (2)

B.       Tekanan benda (1) lebih besar daripada benda (3)

C.       Tekanan benda (2) lebih kecil daripada benda (3)

D.      Tekanan benda (2) lebih kecil daripada benda (4)

Jawaban: A, C, D

2)        Tekanan adalah konsep penting dalam fisika yang berkaitan dengan cara gaya bekerja pada suatu benda. Salah satu contoh yang relevan adalah tekanan yang diberikan oleh kaki sebuah meja terhadap suatu lantai. Perhatikan gambar meja yang memiliki berat 40 N berikut ini!

                 


Jika luas bidang tekan alas satu kaki meja 20 cm2, maka besar tekanan satu kaki meja terhadap lantai adalah ….

A.         20 N/m2

B.          200 N/m2

C.          2.000 N/m2

D.         20.000 N/m2

Jawaban: D

 

3)        Seorang penyelam saat melakukan aktivitas menyelam akan mengalami tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam dipengaruhi oleh 3 fakor utama, yaitu massa jenis zat cair, besarnya percepatan gravitasi di bumi, dan yang paling berpengaruh adalah kedalaman saat penyelam menyelam.

Pernyaatan pada wacana di atas BENAR atau SALAH?

Jawaban: Benar

 

4)        Saat berenang, ikan mengalami tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan hidrostatis yang dialami ikan dipengaruhi oleh kedalaman ikan berenang. Kedalaman ikan berenang dihitung dari jarak posisi ikan ke permukaan air. Silakan ananda perhatikan gambar ikan dalam akuarium beriku ini!

                   


Jika massa jenis air dalam akuarium 1.000 kg/m3 dan percapatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka besar tekanan hidrostatis yang dialami oleh ikan adalah …. Pascal

Jawaban: 2.000

 

5)        Decompression sickness adalah kondisi yang terjadi saat gelembung nitrogen terbentuk di dalam tubuh saat menyelam. Hal ini disebabkan tekanan hidrostatis yang menurun saat menyelam akan membuat nitrogen terlepas dari darah dan membentuk gelembung. Terbentuknya gelembung ini dapat menyebabkan rasa sakit, kelumpuhan, bahkan kematian. Oleh karena itu seorang penyelam perlu berhati-hati saat naik ke permukaan agar tekanan hidrostatis menurun secara perlahan.

Seorang penyelam melakukan aktivitas menyelam di laut, naik dari kedalaman 4 m menuju kedalaman 3 m secara perlahan. Jika massa jenis air laut 1.000 kg/m3 dan percapatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka besar penurunan tekanan hidrostatis yang dialami oleh penyelam saat naik adalah ….

A.      10.000 N/m2

B.       20.000 N/m2

C.       30.000 N/m2

D.      40.000 N/m2

Jawaban: A

C.     C. Refleksi

Hasil penilaian secara umum mencerminkan pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu pemahaman tentang konsep tekanan, serta kemampuan menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kendala yang dialami oleh beberapa siswa mungkin mencerminkan beragam karakteristik siswa, termasuk tingkat pemahaman awal siswa dalam menghubungkan konsep dengan penerapan kehidupan sehari-hari preferensi belajar, atau kemampuan matematis. Hasil formatif secara keseluruhan cenderung tinggi, ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran berpihak pada siswa telah berhasil dalam memotivasi siswa untuk belajar dan menerapkan pengetahuan siswa dalam konteks dunia nyata. Umpan balik yang diterima dari percobaan juga menunjukkan bahwa siswa telah merasakan senang dengan pendekatan ini dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan membangun sendiri pengetahun dan rumus IPA.

Beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep tertentu, seperti penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan kedalaman. Meskipun sebagian besar siswa mencapai hasil yang baik, penting untuk memahami bahwa beberapa siswa mungkin membutuhkan pendampingan khusus. Hasil penilaian menunjukkan variasi dalam pemahaman siswa. Beberapa siswa mencapai tingkat yang sangat tinggi, sementara ada siswa menghadapi kesulitan. Hal ini menciptakan tantangan dalam memastikan bahwa hasil penilaian mencerminkan pemahaman yang komprehensif bagi semua siswa. Hal lain yang penulis temui adalah bahwa setiap siswa memiliki tingkat perkembangan dan kemampuan yang berbeda. Beberapa siswa memiliki kendala pada hasil pembagian matematis terutama pada pembagi bilangan desimal, yang bisa saja merupakan kendala perkembangan yang perlu diatasi dengan pendekatan yang lebih individual.

D.    D. Kesimpulan

Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantukan Percobaan dan Simulasi PhET dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami rumus, serta memahami hubungan besaran yang mempengaruhi tekanan hidrostatis dalam pembelajaran IPA. Melalui pendekatan yang interaktif dan praktis, siswa dapat memahami rumus dengan lebih baik. Dengan penerapan yang tepat, model pembelajaran ini dapat menjadi best practice dalam meningkatkan kemampuan memorisasi rumus dalam pembelajaran IPA. 

E.    E. Daftar Pustaka

Ardiansyah, Ryan. Dkk. 2020. Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Abad 21 Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis STEM Bagi Guru IPA. Bandung: Universitas Siliwangi.

Afafa, Luthfin. 2021. Pengaruh Media Simulasi Phet Dalam Pembelajaran Ipa Materi Tekanan Zat Cair Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Jember: Universitas Jember

Paat, Meike. Dkk. 2021. Penerapan LKS Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi SMPN 5 Tondano. Manado: Universitas Negeri Manado.

Dyaning, Inggita dan Nindias.2022. Analisis Penggunaan TIK Pada Pembelajaran IPA, Hubungannya Dengan Literasi TIK dan Hambatannya.Yokyakarta:UIN Sunan Kalijaga.

Nurjannah, Siti. dkk. 2023. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Smp Materi Tekanan Hidro.