Friday, August 12, 2022

Besaran, Satuan, dan Pengukuran

Salam juara untuk para sobat juara.

Semoga selalu dalam keadaan sehat ya sobat. Kali ini kita akan kembali berdiskusi tentang materi IPA. Adapun yang akan kita diskusikan pada kesempatan kali ini materi kelas 7 semester 1 (satu) yaitu "Besaran, Satuan, dan Pengukuran".

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN

KELAS 7 SEMESTER 1

A. Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang memenuhi syarat berikut:

a. dapat diukur

b. dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai

c. memiliki satuan

Besaran dalam IPA digunakan untuk membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain.

Contoh besaran: panjang, massa, kecepatan, percepatan, kelajuan, gaya, volume, luas, tinggi, suhu, tekanan, energi, usaha, momentum, debit, jumlah zat, intensitas cahaya, waktu, kalor, dll.

Contoh bukan besaran: ketampanan, kecantikan, keindahan, dll


Besaran dikelompokkan menjadi 2, yaitu Besaran Pokok dan Besaran Turunan.

1. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang terdefenisi terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.

Besaran pokok ada 7. Berikut besaran pokok beserta satuan Sistem Internasional (SI) dan alat ukurnya.

No.

Besaran Pokok

Satuan SI

Alat Ukur

1.

Panjang

meter (m)

mistar, jangka sorong. micrometer sekrup

2.

Massa

Kilogram (Kg)

Neraca (Timbangan)

3.

Kuat Arus

Ampere (A)

Amperemeter

4.

Suhu

Kelvin (K)

Termometer

5.

Waktu

Sekon (s)

Stopwatch

6.

Jumlah Zat

Mole (mol)

-

7.

Intensitas Cahaya

Candela (Cd)

Lightmeter


Video materi Besaran Pokok👇



2. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan atau dibentuk dari beberapa besaran pokok. Satuan dari besaran turunan ditetapkan berdasarkan satuan-satuan besaran pokok.
Besaran turunan ada banyak, diantaranya sebagai berikut!

No.

Besaran Turunan

Satuan SI

1.

Kecepatan

m/s

2.

Gaya

Kg.m/s2 = Newton (N)

3.

Volume

m3

4.

Luas

m2

5.

Debit

m3/s

6.

Usaha

Kg.m2/s2 = Joule

7.

Percepatan

m/s2

 

B. Satuan

Satuan adalah suatu patokan (standar) yang digunakan untuk menyatakan suatu besaran. Ada 2 macam satuan, sebagai berikut!


1. Satuan Baku

Dalam IPA, satuan baku terbagi menjadi 2 jenis:

a. Satuan MKS (meter. kilogram, sekon)

Contoh besaran yang menggunakan satuan MKS adalah gaya. Satuan gaya adalah kg.m/s2

b. Satuan cgs (cm, gram, sekon)

Contoh besaran yang menggunakan satuan cgs adalah massa jenis. Satuan massa jenis adalah gr/m3


2. Satuan Tidak Baku

Beberapa contoh satuan tidak baku, sebagai berikut:

a. Jengkal tangan adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan.

b. Depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua tangan direntangkan.

c. Hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan.


Selengkapnya MATERI SATUAN dapat dilihat pada video berikut ini👇


C. Pengukuran

1. Pengukuran Panjang

Satuan panjang dalam SI adalah meter dimana 1 meter didefenisikan sebagai jarak yang sama dengan 1.650.763,73 kali riak panjang gelombang cahaya merah jingga yang dihasilkan gas krypton. Alat ukur panjang diantaranya sebagai berikut:

a. Mistar, memiliki ketelitian hingga 1 mm atau 0,1 cm







Panjang balok adalah ....

Untuk menghitung hasil pengukuran mistar di atas bisa menggunakan persamaan berikut:

Hasil Ukur = Skala Ujung - Skala Pangkal

Hasil Ukur = 3,1 cm - 0,3 cm

Hsil Ukur = 2,8 cm

 

b. Jangka sorong, memiliki ketelitian hingga 0,1 mm atau 0,01 cm


Jangka sorong memiliki 2 skala:

1. Skala Utama (SU)

2. Skala Nonius (SN)


Hasil Pengukuran = SU + (SN x nst)

SU= Skala Utama tepat sebelum angka NOL Skala Nonius

SN = Skala Nonius yang berhimpit dengan Skala Utama

nst = nilai skala terkecil (ketelitian)

"nst jangka sorong = 0,01 cm"

Yuk diperhatikan dan kita bahas hasil pengukuran menggunakan jangka sorong seperti gambar di bawah ini!



Panjang paku yang diukur adalah ....

Come On kita bahas ya sobat,

Jika diperhatikan gambar di atas, maka Skala Utama tepat sebelum angka NOL Skala Nonius adalah 1,1 cm, jadi SU = 1,1 cm. Skala Nonius yang berhimpit dengan Skala Utama adalah 6. 

Mari kita selesaikan👇

SU = 1,1 cm

SN = 6

nst = 0,01 cm

Hasil Ukur = SU + (SN x nst)

Hasil Ukur = 1,1 cm + (6 x 0,01 cm)

Hasil Ukur = 1,1 cm + 0,06 cm

Hasil Ukur = 1,16 cm


c. Mikrometer sekrup, memiliki ketelitian 0,01 mm

Sama dengan jangka sorong, mikrometer juga memiliki 2 skala:

1. Skala Utama (SU)

2. Skala Nonius (SN)


Hasil Pengukuran = SU + (SN x nst)

SU= Skala Utama tepat sebelum batas Skala Utama dan Skala Nonius

SN = Skala Nonius yang lurus dengan garis tengah Skala Utama

nst = nilai skala terkecil (ketelitian)

"nst jangka sorong = 0,01 mm"

Yuk diperhatikan dan kita bahas hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup seperti gambar di bawah ini!



Panjang benda yang hasil pengukurannya menggunakan mikrometer seperti gambar di samping adalah ....





Come On kita bahas ya sobat,

Jika diperhatikan gambar di atas, maka Skala Utama tepat sebelum garis batas Skala Utama dan Skala Nonius adalah 6,5 mm, jadi SU = 6,5 mm. Skala Nonius yang berhimpit dengan garis tengah Skala Utama adalah 34. 

Mari kita selesaikan👇

SU = 6,5 mm

SN = 34

nst = 0,01 mm

Hasil Ukur = SU + (SN x nst)

Hasil Ukur = 6,5 mm + (34 x 0,01 mm)

Hasil Ukur = 6,5 mm + 0,34 mm

Hasil Ukur = 6,84 mm


2. Pengukuran Massa

Massa suatu benda menyatakan jumlah zat yang dikandung benda. Massa standar didefenisikan sama dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4 derajat celcius. Aat ukur massa adalah neraca atau timbangan. Dari beberapa jenis neraca yang sering digunakan diantaranya adalah neraca batang yang disebut juga neraca O'hauss. Jenis neraca lainnya adalah sebagai berikut:

a. neraca sama lengan

b. neraca batang tiga lengan

c. neraca batang empat lengan

d. neraca digital

e. neraca duduk 

f. neraca gantung


3. Pengukuran Waktu

Satu detik adalah waktu yang diperlukan atom cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran waktu adalah stopwatch.


SEMOGA BERMANFAAT YA SOBAT JUARA

SALAM JUARA

Channel Youtube https://www.youtube.com/c/JuaraJamanNow

Wednesday, August 3, 2022

Aplikasi Hukum II Newton Pada Gerak Rotasi Fisika Kelas XI.IPA SMA

 Assalammu'alaikum sobat juara,

Semoga selalu semangat belajarnya ya sobat. Yuk kita bahas-bahas fisika lagi. Kali ini kita akan berdiskusi tentang bagian materi pada BAB 1 Dinamika Rotasi Kelas XI.IPA SMA, yaitu Aplikasi Hukum II Newton Pada Gerak Rotasi.

Tentu sobat sudah pernah belajar tentang Hukum II Newton di kelas 8 SMP. Ya benar, Hukum II Newton yang sobat pelajari berhubungan dengan gerak lurus atau gerak translasi, yang berbunyi:

"Percepatan suatu benda yang ditimbulkan oleh gaya berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massanya"

dengan Persamaan ΣF = m.a

ΣF = Resultan Gaya (N)

m = massa benda (kg)

a = percepatan (m/s²)

Nah, pada kelas XI sobat akan kembali mempelajari tentang Hukum II Newton, namun bukan pada gerak lurus atau translasi melainkan pada gerak berputar atau gerak rotasi.


Aplikasi Hukum II Newton Pada Gerak Rotasi

Fisika Kelas XI.IPA SMA

"Jika terdapat resultan momen gaya pada suatu benda yang mempunyai momen inersia, maka benda akan berotasi (berputar) dengan percepatan sudut tertentu"











Aplikasi Hukum II Newton pada Gerak Rotasi

a. Benda Menggelinding Pada Bidang Miring









Kecepatan Benda Pada Dasar Bidang Miring

Berdasarkan hukum kekekalan energi mekanik, energi mekanik benda di puncak bidang miring sama dengan energi mekanik benda di dasar bidang miring, maka didapatkan persamaan kecepatan pada dasar bidang miring sebagai berikut:



h = ketinggian bidang miring (m)

g = percepatan gravitasi (m/s²)

k = koefesien momen inerisia

benda tegar


Percepatan Benda Pada Bidang Miring

Dengan mengkombinasikan persamaan Hukum II Newton pada Gerak Lurus dan persamaan Hukum II Newton pada Gerak Rotasi didapatkan persamaan sebagai berikut:

 








a = percepatan (m/s²)

k = koefisien momen inersia benda tegar


b. Gerak Rotasi Pada Katrol

1) Sebuah Benda Digabungkan pada Katrol Tetap












Jika sebuah benda digantungkan pada katrol (dianggap silinder pejal I = m.r²) melalui seutas tali sehingga turun, maka persamaan percepatan gerak katrol adalah sebagai berikut:











2) Dua Benda Dihubungkan pada Katrol











Jika dua benda digantungkan pada katrol (dianggap silinder pejal I = m.r²) melalui tali sehingga turun dimana massa benda A (1) lebih kecil daripada massa benda B (2), maka persamaan percepatan gerak katrol adalah sebagai berikut:













Silakan dicoba soal berikut ya sobat!

1. Dua buah benda digantung pada seutas tali seperti gambar berikut!








maka katrol akan bergerak dengan percepatan sebesar ....


2. Perhatikan gambar katrol berikut ya sobat


Jika diketahui massa benda A = 2 kg, massa benda B = 5 kg dan massa katrol 5 kg, maka percepatan gerak katrol adalah ....










3. Sebuah benda bermassa 5 kg digantung pada sebuah katrol bermassa 3 kg seperti gambar berikut!





Katrol akan mengalami percepatan sebesar ....

















Semoga Bermanfaan ya Sobat
Salam Juara
Youtube Channel https://www.youtube.com/c/JuaraJamanNow